JAKARTA – PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) sedang melakukan proses pencairan utang bertahap dari China Development Bank (CDB).
KCIC akan menambah utang sebesar US$ 1 miliar hingga akhir tahun ini. Pinjaman ini untuk menyelesaikan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung yang ditargetkan selesai 2021.
Direktur Utama PT KCIC Chandra Dwiputra, mengatakan, jumlah utang yang bisa cair sampai akhir 2019 sebesar 60% dari komitmen pinjaman sebesar US$ 4,5 miliar.
“Jadi total pijaman sekitar US$ 4,5 miliar ya. Kita udah ambil seperempatnya (US$1,1 miliar). Ya kira kira US$ 1 miliar lagi lah,” kata Chandra, Jumat (5/7/2019) di Bandung.
Chandra mengatakan saat ini progres pembangunan kereta cepat sudah mencapai 23% konstruksinya.
China Development Bank (CDB) investasi yang digelontorkan untuk pembangunan kereta cepat, 75% berasal dari China Development Bank (CDB), dan 25% dari PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC). Sedangkan total Total investasi proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung diperkirakan sekitar US$ 6,071 miliar.
Kereta cepat Jakarta-Bandung membentang dari Halim di Jakarta sampai Tegal Luar Bandung sepanjang142,3km, lebih dari 50% atau sekitar 83km struktur konstruksi proyek kereta cepat Jakarta – Bandung terdiri dari konstruksi elevated dan bridge. Konstruksi elevated terpanjang terbentang sepanjang 36km mulai dari Kabupaten Bekasi hingga Kabupaten Karawang.
Targetnya separuh dari struktur elevated terpanjang ini akan tersambung di akhir 2019. Titik-titik pembangunan kereta cepat Jakarta Bandung terus dikebut diantaranya Stasiun Tegalluar, Tunnel 6 (Inlet & Outlet), Bridge Cikamuning, Brigif Elevated Cimahi, Tunnel 11, Tunnel 8, Tunnel 1 Halim, Casting Yard DK28, Batching Plant DK94. (*/CNBC)