Cuaca Ekstrem Bakal Landa Indonesia, Waspada Hujan Lebat dan Angin Kencang Sepekan ke Depan
JAKARTA – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah menyiapkan strategi mengantisipasi ancaman cuaca ekstrem di Indonesia. BNPB telah menginstruksikan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk menjalankan langkah-langkah strategi tersebut.
“BNPB telah meminta pihak BPBD kabupaten dan kota untuk melakukan beberapa langkah strategi,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Bencana BNPB, Raditya Jati, dikutip dari Okezone, Sabtu (17/10/2020).
Langkah-langkah strategi tersebut diantaranya yakni, membahas mengenai sosialisasi daerah rawan bencana, memastikan camat, lurah dan kepala desa untuk melakukan kesiapsiagaan di daerah masing-masing.
“Serta, memastikan organisasi perangkat daerah mempersiapkan sumber daya dalam kesiapsiagaan serta operasional pusat pengendali operasi (pusdalops) di BPBD,” imbuhnya
Kedua, kata Raditya, pihak BPBD dan instansi terkait diminta untuk melakukan simulasi field training exercise sesuai dengan rencana kontinjensi yang ada. Radit juga memastikan rencana tersebut harus disesuaikan dengan ancaman bahaya lain yaitu, Covid-19.
“Ketiga, menghimpun dukungan sumber daya, khususnya sukarelawan dan dukungan lain,” sambungnya.
Langkah lainnya yang harus dilakukan BPBD yakni, susur sungai yang bertujuan untuk memastikan tidak ada potensi bahaya. Terakhir, menetapkan tempat evakuasi berbasis protokol Kesehatan.
Ia juga meminta BPBD di tingkat provinsi untuk melakukan rapat koordinasi, khususnya menghadapi La Nina. Ia meminta seluruh pemerintah provinsi untuk memastikan seluruh bupati dan walikota untuk melakukan kesiapsiagaan di setiap daerah.
“Memastikan seluruh organisasi perangkat daerah provinsi sudah mempersiapkan sumber daya dalam mendukung kesiapsiagaan,” ujarnya.
Kemudian, BPBD dan mitra terkait juga telah diminta untuk melakukan simulasi table top exercise sesuai dengan rencana kontinjensi yang sudah disiapkan serta menghimpun sukarelawan dan dukungan lain di tingkat provinsi
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika ( BMKG) memprediksi potensi hujan lebat selama sepekan kedepan di sejumlah wilayah Indonesia.
Potensi hujan lebat dan angin kencang di beberapa wilayah Indonesia ini merupakan dampak dari gelombang Madden Julian Oscillation (MJO) pada fase awal La Nina. Sebanyak 29 provinsi berpotensi diguyur hujan lebat untuk periode 18-24 Oktober 2020.
MJO adalah penjalaran gelombang atmosfer ekuator dari barat ke timur. Gelombang tersebut dapat berakibat hujan lebat yang berpotensi terjadi di sejumlah wilayah Indonesia.
Hasil analisis kondisi dinamika atmosfer terkini menunjukkan adanya aktivitas MJO di atas wilayah Indonesia yang merupakan kumpulan awan berpotensi hujan.
“Berdasarkan kondisi tersebut, BMKG memprakirakan dalam periode sepekan ke depan akan terjadi peningkatan curah hujan dengan intensitas lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang,” ujar Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto dalam keterangan tertulis yang dirilis Kompas, Minggu (18/10/2020).
Guswanto mengatakan, BMKG sebelumnya telah merilis informasi yang menyatakan bahwa saat ini tengah terjadi fenomena La Nina di Samudera Pasifik dengan intensitas sedang (moderate).
Ia mengatakan, pemantauan BMKG terhadap indikator laut dan atmosfer menunjukkan suhu permukaan laut mendingin minus 0,5 hingga minus 2,5 derajat Celcius selama tujuh dasarian terakhir (70 hari), diikuti oleh dominasi aliran zonal angin timuran yang merepresentasikan penguatan angin pasat.
Bagi Indonesia, dampak La Nina terhadap curah hujan tidak seragam, tergantung pada musim atau bulan dan kekuatan La Nina itu sendiri.
Berdasarkan data, Guswanto mengatakan, pada periode 18 Hingga 24 Oktober 2020 dampak MJO berpotensi terjadi beberapa wilayah, mulai dar Aceh hingga Papua.
“Masyarakat diimbau agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang dapat ditimbulkan, kondisi cuaca ekstrem seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang, dan jalan licin,” tutur Guswanto.
Untuk diketahui, Fenomena La Nina yang terjadi di Samudera Pasifik diprediksi akan mengakibatkan anomali cuaca berupa peningkatan curah hujan yang terjadi di Tanah Air.
Berdasarkan data BKMG, prakiraan dampak La Nina terjadi pada akhir 2020 hingga awal 2021.
Sebagian besar wilayah Indonesia saat ini sudah memasuki musim hujan sejak Oktober hingga November 2020.
Berikut wilayah terdampar MJO yang berpotensi hujan lebat dan angin kencang selama sepekan kedepan:
- Aceh
- Sumatera Utara
- Sumatera Barat
- Riau
- Jambi
- Bengkulu
- Sumatera Selatan
- Kepulauan Bangka Belitung
- Lampung
- Banten
- DKI Jakarta
- Jawa Barat
- Jawa Tengah
- DI Yogyakarta
- Jawa Timur
- Bali
- Nusa Tenggara Barat
- Kalimantan Barat
- Kalimantan Utara
- Kalimantan Timur
- Kalimantan Tengah
- Kalimantan Selatan
- Sulawesi Utara
- Sulawesi Barat
- Sulawesi Tengah
- Sulawesi Selatan
- Maluku Utara
- Papua Barat
- Papua
(*/Okezone)