Habib Rizieq Sebut 5 Kebobrokan Era Jokowi Saat Pidato di Reuni 212
JAKARTA – Pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab menyinggung lima hal yang dinilainya merupakan kebobrokan pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Rizieq mengajak peserta Reuni 212 merenungkan kondisi lima tahun terakhir lewat teleconference dari Mekkah, Arab Saudi di acara Reuni 212 yang digelar di Monas pada Ahad, 2 Desember 2018.
Menurut Rizieq, ada indikasi gerakan sistematis dan struktural yang ingin menghancurkan sendi-sendi kehidupan beragama, berbangsa, dan bernegara, saat ini. Indikasi tersebut, kata dia, terlihat dalam lima hal.
Pertama, Rizieq menilai saat ini ada pembiaran aliran sesat dan penodaan agama secara masif. “Di mana para pelakunya dilindungi dan dibesarkan. Padahal agama apa pun, tidak boleh dinista dan dinodai, apalagi Islam, yang merupakan agama yang rahmatan lil alamin,” ujar Rizieq.
Kedua, Rizieq menyebut adanya pembiaran kezaliman dan ketidakadilan yang melunturkan sendi-sendi penegakan hukum. “Ada sikap suka-suka yang menjadi landasan penegakan hukum. Hasilnya, yang disukai rezim bebas melanggar hukum, sedangkan yang tidak disukai rezim akan dikerjai dengan aneka rekayasa hukum,” ujar dia.
Ketiga, kata Rizieq, dalam 5 tahun terakhir ada pembiaran berkembangnya sistem ekonomi neo-lib berdasarkan sistem utang ribawi. Sistem ekonomi tersebut dinilai mengundang asing menguasai Indonesia. “Akibatnya, yang kaya makin kaya, yang miskin. Lapangan pekerjaan dijarah asing, nilai mata uang terus merosot, pasar rakyat dilibas habis oleh konglomerat hitam, wong cilik kini banyak yang kelaparan dan kekurangan gizi,” ujar dia.
Keempat, ujar Rizieq, kemungkaran dan kemaksiatan semakin merajalela. “Perdukunan, korupsi, narkoba, miras, judi, pornografi, porno aksi, prostitusi, dan LGBT, dibiarkan,” ujar dia.
Terakhir, dia menuding banyak kebohongan dalam pengelolaan negara saat ini. “Ironisnya, bohong dijadikan tradisi dan dipertontonkan secara telanjang, bahkan dalam soal kecil sekalipun harus bohong. Rakyat terus-menerus dicekoki berita-berita hoax dan fitnah, pernyataan-pernyataan yang penuh dusta dan bohong,” ujar Rizieq.
Simak juga: Lima Fakta Reuni Akbar 212: Dituding sebagai Gerakan Politik
Untuk itu, kata Rizieq, peserta Reuni 212 harus dan seluruh umat harus bersatu melakukan perubahan ke arah yang lebih baik. Salah satu hal yang disebut Rizieq sebagai amanat perjuangan dalam hal ini adalah memilih calon presiden dan calon wakil presiden rekomendasi Ijtima Ulama GNPF, yakni Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno. (*/Tempo)