Kenapa Spirit 212 ditakuti Pejabat? Ini Penjelasan Kyai Maksum Bondowoso
BONDOWOSO – Mengapa spirit aksi bela Islam atau spirit 212 ditakuti para pejabat? Bahkan spirit 212 membuat pejabat dari pusat hingga daerah tidak berani hadir dalam perhelatan Halal Bihalal di Ponpes Al-Ishlah, Ahad 23 Juli lalu.
KH Muhammad Maksum, shohibul bait yang juga pimpinan Pondok Pesantren Al-Ishlah Bondowoso, buka-bukaan tentang fenomena itu.
“Halal bi halal itu biasa, silaturahim yaa lumrah, kalau pake semangat 212, ini buat pejabat daerah tidak mau dateng saja, ini buat pejabat daerah takut datang. Karena spirit 212 itu masih dianggap momok!”, kata Kyai Maksum.
Menurutnya, anggapan seperti ini adalah salah besar. Justru spirit Aksi Bela Islam harus dipelihara.
“Saya bilang salah besar! Spirit 212 itu justru harus wajib dipelihara, Spirit 212 itu justru wajib dijaga sampai hari Kiamat. Kenapa?? Karena spirit 212 adalah kekuatan umat Islam sesungguhnya”, Kata Kyai Maksum.
Kyai Maksum juga menjelaskan lima belas hakikat spirit 212.
Semangat yang pertama adalah ikhlas karena Allah. “Para aktivis bela Islam adalah orang yang ikhlas,” tegasnya. Para aktivis 212 adalah orang yang ikhlas dalam membela agama Allah lillahi ta’ala.
Semangat 212 yang lainnya adalah semangat bela qur’an, semangat jihad, semangat berkorban, semangat kejujuran, dan juga semangat sabar atau menahan diri.
Disamping itu, semangat yang paling utama adalah semangat persatuan dan persaudaraan kemanusiaan. “Semangat persatuan Indonesia, semangat dan persatuan kemanusiaan,” tambahnya.
Selanjutnya adalah semangat taat hukum, semangat toleransi, semangat persatuan bangsa, semangat siap mati untuk bela bangsa dan bela negara, semangat iman dan semangat pancasila.
Kyai Maksum menyimpulkan, jika semangat 212 ini muncul di seluruh tubuh umat Islam maka umat Islam akan menjadi lebih kuat.
Bagi Kyai Maksum, 15 spirit itu bisa dinamakan semangat iman. Semangat iman berarti semangat percaya dan taqwa kepada Tuhan yang Maha Esa. “Itu dia yang dinamakan ‘semangat Pancasila’”, katanya.
Perhelatan Halal Bihalal dan Spirit 212 di Pondok Pesantren Al-Ishah dihadiri tokoh-tokoh nasional seperti Prabowo Subianto, Amien Rais, Zulkifli Hasan, Zulkifli Hasan, Bachtiar Nasir dan tokoh-tokoh 212 lainnya.
Meski dalam kondisi sakit, Kyai Maksum tetap semangat menyampaikan orasi. Ia kembali menggaungkan pantun yang pernah disampaikan dalam Aksi Bela Islam di Jakarta:
Kereta Api dinamakan Sepur, Di atas sepur ada kondektur
Daripada Mati di atas kasur, Lebih baik mati di medan tempur
Pantun tersebut disampaikan, sebagai alasan mengapa ia tetap hadir dalam acara tersebut meski seharusnya masih harus menjalani rawat inap karena sakit.
Pada akhir orasinya, Kyai Maksum mengajak seluruh hadirin menyanyikan lagu garuda Pancasila. “Mari kita buktikan bahwa umat Islam tidak anti Pancasila”, pungkasnya. (*)
Sumber: kanigoro.com