LAZ Al Azhar dan KUA Mandiangin Koto Selayan Lakukan Monitoring Program KUA Percontohan Ekonomi Umat

 

PADANG – Program KUA Percontohan Ekonomi Umat di Bukittinggi semakin eksis dengan monitoring dan evaluasi (monev) yang terus dilakukan oleh pendamping KUA Mandiangin Koto Selayan dan Lembaga Amil Zakat (LAZ) Al Azhar.

Adapun tujuan monev tersebut sebagai upaya agar program dapat berjalan sesuai dengan apa yang telah direncanakan.

Setelah delapan bulan berjalan, perubahan dapat dirasakan oleh para
penerima manfaat KUA Percontohan Ekonomi Umat di KUA Mandiangin Koto
Selayan diantaranya sesuai dengan grand design program tersebut yaitu
arus kas keuangan positif, penghasilan, aset, dan kualitas keluarga meningkat.

Ridwan, Amil LAZ Al Azhar mengatakan setidaknya terdapat empat macam
perubahan yang mulai dirasakan para penerima manfaat dari program ini.

Pertama, dari segi arus kas keuangan positif yaitu dapat dilihat dari
pembukuan keuangan yang telah dilakukan.

Sebelumnya dari 10 penerima
manfaat tersebut belum pernah melakukan pembukuan usaha.

Setelah pendampingan berlangsung, kini 10 keluarga penerima manfaat sudah
memiliki pencatatan dari arus kas keuangan yang positif dan satu
keluarga diantaranya mencatat melalui aplikasi digital.

Kedua, rata-rata penghasilan seluruh penerima manfaat mengalami kenaikan
pendapatan.

Kartini dprd serang

Kang Salim selaku pendamping LAZ Al Azhar menyebutkan bahwa peningkatan kenaikan penghasilan tersebut diperoleh dari aset usaha yang bertambah dan pengelolaan keuangan yang baik.

“Alhamdulillah, dari rata-rata penghasilan per bulan yang di dapatkan
penerima manfaat mengalami kenaikan. Kalau sebelumnya 1.331.585, kini,
meningkat menjadi 2.435.280,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa, (28/3/2023).

Ketiga, selain meningkatkan penghasilan tentu hal tersebut harus dibarengi dengan peningkatan aset usahanya pula. Untuk itu, melalui aset modal yang disalurkan dari Kementerian Agama dibarengi dengan edukasi dan pendampingan yang intens, seluruh keluarga penerima manfaat kini
asetnya meningkat, seperti yang dialami Elma Yunefa.

Sebelumnya, ia hanya berusaha jual beli online dengan menjadi reseller pakaian, kini setelah mengikuti program tersebut Elma sudah memiliki etalase, produk
jualan offline dengan stok pakaian bermacam variasi. Bahkan, jika
dinominalkan aset Elma Yunefa kini mencapai Rp16.400.000,-

Keempat, peningkatan kualitas keluarga tentu dirasakan oleh seluruh
keluarga penerima manfaat.

Salah satu indikator tersebut sangat penting mengikat kebanyakan permasalahan keluarga yaitu menyangkut masalah kesulitan ekonomi.

Adanya program KUA Percontohan Ekonomi Umat membantu
menguatkan ekonomi keluarga dengan pemberdayaan ekonomi menuju keluarga mandiri.

Peningkatan kualitas keluarga juga dapat dilihat dari aspek ibadah, perubahan sosial, kesehatan, penambahan wawasan, dan kondisi keluarga.

LAZ Al Azhar sebagai pendamping program tersebut terus mendukung dan
mengawal program KUA di Kota Bukittinggi dengan baik.

Selain itu, melalui pendamping LAZ Al Azhar terus memberikan edukasi melalui pelatihan dan pertemuan kelompok setiap bulannya dan juga melakukan evaluasi program yang telah berjalan agar sesuai dengan konsep dan
aturan yang ada. (*/Red)

Polda