Mendag Menjamin Impor Beras Tak Hancurkan Petani
JAKARTA – Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi, menjamin impor beras tidak akan menghancurkan petani Indonesia. Sebab, keran impor baru dibuka saat cadangan beras pemerintah (CBP) di Perum Bulog menipis dan tidak saat panen raya.
“Saya jamin tidak ada impor beras ketika panen raya, dan hari ini tidak ada beras impor yang menghancurkan petani. Karena memang belum ada impor,” ucap Lutfi, seperti dikutip Sabtu (20/3/2021).
Lutfi mengatakan izin impor sengaja dikeluarkan untuk berjaga-jaga lantaran stok beras di Bulog mulai menipis. Data yang dikantonginya mencatat stok beras ada 800 ribu ton, tapi 300 ribu diantaranya merupakan hasil impor pada 2018 yang kemungkinan bakal turun mutu.
“Berarti Bulog itu stoknya seperti bisa dihitung hanya mungkin tidak capai 500 ribu,” tuturnya.
Padahal, sambungnya, Bulog setidaknya perlu cadangan mencapai 1 juta ton untuk melakukan operasi pasar dengan kuota 80 ribu ton per bulan. Sementara daya serap Bulog tengah menurun, di mana serapan baru sekitar 85 ribu ton gabah sejak Januari 2021.
Ia mengatakan serapan ini tentu akan meningkat seiring dengan masuknya panen raya sebentar lagi, tapi ia tetap khawatir ada kekurangan stok, maka izin impor perlu dikantonginya dulu. Bila sewaktu-waktu dibutuhkan, maka keran impor tinggal dibuka.
“Ini kita bicara iron stok. Kalau sudah memenuhi, tidak Impor. Ini kan tugas saya untuk memikirkan sesuatu yang belum terpikirkan. Ini yang saya kerjakan. Saya bukannya menakut-nakuti. Koefisiennya banyak sekali, kalau ada apa-apa bapak dan ibu menyalahkan saya,” tandasnya. (*/CNN)