JAKARTA– Prajogo Pangestu, konglomerat asal Indonesia menempati peringkat ke-25 dalam daftar orang terkaya di dunia menurut Forbes pada Senin (13/5/2024).
Mengutip data real time billionaires Forbes, Senin (13/5/2024) pagi, nilai kekayaan bersih Prajogo sebesar US$ 62,8 miliar atau Rp 1.009 triliun. Kekayaan itu juga menjadikannya orang paling tajir di Indonesia.
Kekayaan Prajogo pada awal 2024 naik drastis hingga 1.047% dibandingkan kekayaannya pada 2023 lalu. Tahun lalu, harta Prajogo sudah mencapai US$ 5,3 miliar.
Kenaikan nilai kekayaan Pangestu sejalan dengan peningkatan harga saham perusahaan-perusahaan yang dimilikinya, seperti PT Barito Pacific Tbk (BRPT), PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN), dan PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN).
Performa emiten grup Barito yang dipimpin Prajogo Pangestu bervariasi selama kuartal pertama 2024 di pasar modal Indonesia. Misalnya, PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) dan PT Barito Pacific Tbk (BRPT) mengalami penurunan laba bersih.
Sementara PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) mencatatkan kinerja bagus dengan lonjakan laba bersih hingga ratusan persen.
BREN menjadi emiten dengan kapitalisasi pasar terbesar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan nilai Rp 1.291 triliun hingga Jumat (10/5/2024).
Saham BREN ditutup pada harga Rp 9.650 pada akhir perdagangan Jumat (10/5/2024), menunjukkan kenaikan sebesar 26,97% year to date (ytd) 2024.
Melalui grup Barito, Prajogo Pangestu mengelola bisnis yang mencakup berbagai sektor, dari industri kayu hingga petrokimia.
Awal kariernya dimulai sebagai sopir angkot sebelum bergabung dengan PT Djajanti Group pada 1969. Saat itu dia mengurusi hak pengusahaan hutan di Kalimantan Tengah.
Dengan pengalaman di industri kayu, Prajogo membangun bisnis sendiri pada akhir 1980-an dengan mendirikan CV Pacific Lumber Coy, yang kemudian berkembang menjadi Barito Pacific Timber dalam waktu singkat.
Pada 2007, Barito Pacific melakukan diversifikasi ke sektor petrokimia dengan mengakuisisi PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA), menjadi produsen petrokimia terbesar di Indonesia.
Selain itu, Prajogo memperluas cakupan bisnisnya ke industri batu bara melalui PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk yang melakukan penawaran umum perdana (IPO) pada 2023.
Prajogo Pangestu juga menjadi pengendali PT Petrosea Tbk (PTRO) setelah PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk melalui anak usahanya, Kreasi Jasa Persada (KJP), mengambil alih 34% saham PTRO yang dimiliki oleh Caraka Reksa Optima (CRO), perusahaan milik konglomerat Robert Nitiyudo Wachjo. (*/Red)