JAKARTA – Dalam setiap kampanyenya, Capres nomor urut 02Prabowo Subianto kerap menyindir elite Jakarta yang tak peduli dengan nasib rakyat. Elite itu selalu disebut memikirkan diri sendiri dan kelompoknya saja. Bahkan saat kampanye di Mataram 26 Maret lalu, Prabowo bilang elite Jakarta suka nyolong duit rakyat.
Di kampanye akbar GBK, Senayan Jakarta, Minggu (7/4), Prabowo membocorkan siapa elite yang dimaksud tersebut. Prabowo awalnya bercerita dia sering difitnah macam-macam. Dia pun memberikan clue siapa elite Jakarta yang sering ia kritik.
“Saya percaya bahwa banyak pejabat-pejabat kita sudah insyaf, banyak yang beri tahu tidak akan, paling ada 1, 2, 3 orang saja. Tapi kadang-kadang, gua kesel juga, bolak balik difitnah, mana buktinya? Yang dimaksud siapa elite-elite itu, siapa yang suka nyogok-nyogok, yang suka bagi-bagi amplop, yang suka jual beli jabatan,” kata Prabowo.
Diketahui, beberapa hari lalu viral video Menko Kemaritiman Luhut B Panjaitan memberikan amplop kepada Kiai Zubair Muntasir di Bangkalan, Madura. Namun Luhut menegaskan, amplop itu tak terkait pilpres, tapi membantu pengobatan sang kiai.
KPK juga tengah mengusut kasus jual beli jabatan di Kemenag. Dalam kasus ini, mantan Ketum PPP Romahurmuziy telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan oleh KPK.
Selain itu, baru-baru ini, KPK juga menangkap anggota DPR dari Fraksi Golkar Bowo Sidik Pangarso. Dalam penangkapan itu, ditemukan duit Rp 8 miliar yang telah dimasukkan ke dalam amplop sebanyak 400 ribu lembar. KPK menduga uang itu terkait Pemilu 2019.
Dalam orasinya, Prabowo pun menyindir soal perusahaan BUMN yang selalu merugi. Salah satunya Garuda Indonesia. Prabowo berjanji akan membuktikan kekayaan Indonesia tak tinggal di Indonesia dan kerugian BUMN akibat salah kelola saat dirinya sukses mendapat mandat pada 17 April nanti.
“Perusahaan Garuda minta ampun, sesungguhnya perusahaan-perusahaan negara kita yang mau dibilang apa yah, nanti ada yang bilang mana buktinya? Saudara-saudara insya Allah koalisi kami, kita akan tindak lanjut bukti-bukti itu semua, kita akan panggil koruptor-koruptor itu kita akan minta tobat dan sadar kembalikanlah uang-uang yang kau curi, boleh lah kita sisihkan buat dia pensiun,” tambah Prabowo.
Prabowo pun dalam kesempatan itu meminta maaf, kalau tidak mampu memberikan uang dalam kampanyenya. Sebab, dia mengaku tak punya cukup dana. Dia hanya bisa berjanji jika terpilih jadi presiden, akan membuat pemerintahan yang bersih dari korupsi.
“Saudara, 17 April tinggal 10 hari lagi dan saya berdiri di depan kalian, saya minta maaf, saya minta maaf harus mengakui kami tidak cukup uang untuk bagi-bagi kalian, untuk apa saya bohong. Tapi saya bersaksi di hadapan para ulama besar, di hadapan TV, saya bersaksi saya berjanji saya, Insya Allah jika kita menerima mandat, kita akan bangun pemerintahan yang sebersih-bersihnya,” tutup Prabowo disambut riuh penonton.
Diketahui, Prabowo kerap menyindir elite Jakarta. Prabowo tuding elite Jakarta mulai tak mampu urus negara, hatinya beku sampai suka mencuri uang rakyat.
Saat kampanye di Mataram 26 Maret lalu, Prabowo menyebut elite Jakarta tak suka padanya. Sebab elite itu suka mencuri uang rakyat.
“Saya terima kasih mendapat sambutan luar biasa dari masyarakat NTB. Kalau elite di Jakarta tidak suka sama Prabowo karena mereka nyolong uang rakyat. Karena itu, mereka tidak suka. Saya pun muak dengan mereka. Lebih baik saya kunjungan ke daerah,” kata Prabowo saat kampanye terbuka di Lapangan Karang Pule, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Sebelumnya, Menteri Koordinator (Menko) Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan, meluruskan kabar miring terkait kunjungannya ke Pondok Pesantren Nurul Cholil Bangkalan, Madura. Kunjungan dilakukan Sabtu 30 Maret lalu.
Luhut memastikan kedatangannya ke Ponpes Nurul Cholil hanya untuk silaturahmi. Kebetulan dia juga mendengar kabar Kiai Zubair sedang sakit.
“Mengenai kunjungan ke Bangkalan, saya sengaja menjenguk KH Zubair Muntasor yang saya dengar memiliki masalah kesehatan. Tentu hal ini tidak patut saya ceritakan ke publik secara lebih mendetail karena privasi beliau,” kata Luhut dalam siaran pers yang diterima merdeka.com, Jumat (5/4). (*/Merdeka)