Survei SMRC Sebut Mayoritas Pemilih Presiden Tak Tahu Harga BBM Disubsidi
JAKARTA – Mayoritas pemilih partai politik dan presiden tidak mengetahui bahwa harga bahan bakar minyak (BBM) yang dikonsumsi di Indonesia disubsidi oleh pemerintah.
Demikian hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) bertajuk “Subsidi BBM di Mata Pemilih Partai” yang disampaikan dalam program ‘Bedah Politik Bersama Saiful Mujani’ di kanal YouTube SMRC TV pada Sabtu, 10 September 2022.
Hasil survei yang disampaikan pendiri SMRC itu menunjukkan mayoritas pemilih partai tidak tahu bahwa BBM disubsidi, kecuali pada pemilih Nasdem, yang tahu dan tidak tahu sama-sama 50 persen.
Diungkapkannya, ada 58 persen massa pemilih PKB yang tidak tahu BBM disubsidi, Demokrat 59 persen, PKS 63 persen, PDIP 63 persen, PAN 66 persen, Gerindra 71 persen, Golkar 72 persen, dan PPP 79 persen.
Saiful menyatakan cukup terkejut dengan fakta bahwa mayoritas massa pemilih PKS dan PAN juga tidak tahu BBM disubsidi.
Menurutnya, kedua partai tersebut selama ini dikenal cenderung lebih melek literasi dibanding pemilih partai lain.
Sementara partai seperti PPP bisa dipahami karena basis sosial PPP memang kebanyakan di wilayah perdesaan.
Sama dengan massa pemilih partai, mayoritas pendukung calon presiden juga tidak tahu bahwa harga BBM disubsidi pemerintah.
“Ada 68 persen pendukung Anies yang tidak tahu BBM disubsidi, 61 persen pendukung Ganjar Pranowo, dan 69 persen pendukung Prabowo Subianto. Hanya 32 persen pendukung Anies, 39 persen pendukung Ganjar, dan 31 persen pemilih Prabowo yang tahu BBM disubsidi,” bebernya.
Diketahui, survei ini dilakukan secara tatap muka pada 5-13 Agustus 2022. Populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.
Dari populasi itu dipilih secara random (stratified multistage random sampling) 1220 responden. Response rate sebesar 1053 atau 86%. Margin of error survei dengan ukuran sampel tersebut diperkirakan sebesar ± 3,1% pada tingkat kepercayaan 95% (asumsi simple random sampling). (*/Faqih)