Terkait Penerapan PPIK Jelang Pemilu Serentak 2024, Ini Kata Anggota Dewan Pers
JAKARTA – Dalam upaya meningkatkan kualitas pemberitaan dan mengantisipasi potensi konflik jelang Pemilu Serentak 2024, Anggota Dewan Pers dan Ketua Komisi Pendidikan, Pelatihan, serta Pengembangan Profesi, Paulus Tri Agung Kristanto, menjadi narasumber dalam acara diskusi publik.
Diskusi tersebut difokuskan pada penerapan Pedoman Pemberitaan Isu Keberagaman (PPIK) yang digelar oleh Serikat Jurnalis Untuk Keberagaman (SEJUK) atas dukungan dari International Media Support (IMS), di Hotel Gren Alia, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta, pada Selasa (10/10/2023).
Acara yang dihelat sebagai bentuk persiapan menyambut Pemilu Serentak 2024 ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih baik kepada insan pers mengenai pentingnya mematuhi pedoman dalam meliput isu keberagaman.
Agung mengatakan bahwa keberagaman merupakan bagian penting dari masyarakat Indonesia yang multikultural.
Paulus Tri Agung Kristanto, yang mewakili Ketua Dewan Pers membahas secara rinci pedoman yang harus diikuti oleh media massa dalam memberitakan isu keberagaman.
Menurutnya, pemberitaan yang berpihak atau tidak berimbang dapat menimbulkan konflik sosial. Oleh karena itu, keberagaman dalam pemberitaan harus diwujudkan melalui prinsip-prinsip jurnalisme yang adil dan beretika.
“Keberagaman menjadi perhatian bagi kita semua, apalagi menjelang pemilu itu akan sangat mewarnai media kita, karena media di Indonesia sangat beragam. Jumlah media di Indonesia sangatlah banyak, hampir atau bahkan lebih 50 ribu media, ada televisi, ada radio dan banyak sekali macamnya,” ujar Agung Kristanto.
Diskusi ini diikuti oleh berbagai pihak, termasuk para jurnalis, pemimpin redaksi, dan perwakilan lembaga pers yang berasal dari seluruh Indonesia.
Lebih lanjut diungkapkan Paulus Tri Agung Kristanto, Ia berharap bahwa melalui pemahaman mendalam terhadap PPIK, media massa dapat memberikan kontribusi positif dalam membentuk opini publik yang cerdas dan bertanggung jawab menjelang Pemilu Serentak 2024. Hal ini merupakan bagian dari tanggung jawab pers sebagai pilar demokrasi yang kuat di Indonesia.
“Jadikanlah keberagaman menjelang pemilu ini seperti oksigen bersih yang mengalir di masyarakat dan dirasakan oleh kita dan menghidupi kita semua sebagai seseorang yang berprofesi sebagai jurnalis,” harapnya. (*/Hery)