Adanya Varian Baru Virus: Mempertanyakan Tanggung Jawab Negara
Oleh: Yulia Putbuha, S.Pd.I (Pemerhati Kebijakan Publik)
Satu tahun sudah Indonesia dilanda pandemi, beberapa upaya pencegahan penyebaran virus telah dilakukan pemerintah. Namun, nampaknya upaya pemerintah belum membuahkan hasil. Virus Corona yang sampai saat ini masih menjadi momok yang menakutkan bagi masyarakat, kini bermutasi menambah varian baru virus.
Seperti dilansir dari Kompas.com, (4/3/2021). Varian baru virus corona Inggris, atau yang disebut virus Kent – B.1.1.7 – sudah masuk Indonesia. Maraknya varian baru yang terus bermunculan di banyak negara bukan hal yang mengejutkan bagi para ilmuwan. Bagaimanapun, semua jenis virus termasuk corona SARS-CoV-2 selalu berubah dan berkembang. Ditambah lagi, penyebaran virus yang tidak terkendali di seluruh dunia membuat virus memiliki banyak kesempatan untuk terus bermutasi.
Adanya varian baru virus corona membuat keresahan dan kekhawatiran publik. Meskipun pemerintah memberikan pernyataan kepada masyarakat agar tidak khawatir terhadap adanya varian baru virus ini. Namun, nampaknya pernyataan itu tidak mampu menjadi penenang di tengah kecemasan masyarakat.
Hal ini mengindikasikan bahwa menurunnya kepercayaan publik terhadap pemerintah karena publik melihat dari gagalnya kinerja pemerintah dalam mengantisipasi masalah wabah ini. Meskipun solusi berupa vaksinisasi telah dilakukan oleh pemerintah sebagai solusi yang diyakini tepat, namun nampaknya solusi tersebut masih belum terlihat keberhasilannya. Apalagi ada beberapa kasus yang masih terkena virus Corona ke dua kalinya padahal sebelumnya telah mendapat suntikan vaksin.
Ini menunjukan bahwa pemerintah perlu lebih serius lagi menangani kasus varian baru virus agar kasus lama, salah penanganan dan salah kebijakan tidak terulang kembali. Sebab, mengentaskan masalah pandemi ini lebih urgen dari masalah memulihkan perekonomian sekalipun, karena masalah ini berhubungan dengan nyawa rakyat.
Maka dari itu, sudah saatnya pemerintah memberikan solusi yang konkret untuk mengatasi masalah pandemi ini dan alangkah baiknya solusi yang diambil adalah solusi yang pernah dicontohkan oleh Rasulullah Saw dan para pemimpin setelahnya. Sebab solusi tersebut sudah terbukti mampu mengengentaskan masalah yang sama, yakni pandemi.
Rasulullah telah mencontohkan bagaimana cara agar wabah tidak menyebar luas, yakni dengan isolasi atau lockdown.
Rasulullah Saw bersabda yang artinya:
“Jika kamu mendengar wabah di suatu wilayah, maka janganlah kalian memasukinya. Tapi jika terjadi wabah di tempat kamu berada, maka jangan tinggalkan tempat itu.” (HR Bukhari).
Saat ini varian baru virus Corona sudah mulai menyebar di Indonesia, tidak ada kata terlambat untuk lockdown secara total. Agar varian baru virus Corona bisa teratasi sebelum banyak memakan korban. Terkait dengan perekonomian yang melemah, itu menjadi tugas negara bagaimana memanajemen perekonomian agar tidak terjadi resesi ekonomi.
Indonesia merupakan negeri yang sangat kaya akan sumber daya alam, alangkah baiknya jika pengelolaan sumber daya alam yang melimpah di kelola langsung oleh negara, tidak di investasikan kepada asing.
Jika dihitung kekayaan Indonesia yang ada dirasa sangat cukup untuk memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan papan warga negara Indonesia. Sudah saatnya Indonesia mandiri, tidak bergantung kepada negara asing ataupun aseng.
Hal demikian pernah dicontohkan ketika zaman Islam menjadi sebuah aturan. Dimana ketika itu, negara mampu mengelola sumber daya alam dengan maksimal, sehingga ketika musibah terjadi di dalam negeri seperti musibah pandemi. Maka kas negara mampu mencukupi kebutuhan-kebutuhan rakyatnya. Sehingga mampu menjadi negara yang mandiri.
Begitulah seharusnya usaha maksimal dari pemerintah, agar setiap kebijakan yang pemerintah ambil mendapat dukungan penuh dari masyarakat karena segala kebutuhan masyarakat sudah terpenuhi. Tidak ada alasan bagi masyarakat untuk tidak patuh terhadap kebijakan yang pemerintah ambil.
Dengan demikian, tindakan-tindakan seperti demonstrasi, protes dan sejenisnya tidak terjadi lagi dan masyarakat tidak lagi mempertanyakan tanggung jawab negara dalam mengatasi masalah varian baru virus Corona yang sudah mulai memasuki Indonesia, Wallahu’alam bishowab. (***)