Kerja Berat Edi Ariadi Di Ulang Tahun Kota Cilegon Ke-21

Oleh : Edi Djunaedi

Tepat 27 April 2020 Kota Cilegon menginjak usia 21 Tahun. Usia yang tidak muda juga tidak tua. Usia yang sudah cukup untuk menunjukkan sebuah identitas daerah yang sampai hari ini masih dalam perdebatan. Barangkali yang paling familiar adalah sebutan “Kota Baja” dan “Kota Santri”.

Tentu Masyarakat Kota Cilegon memiliki banyak harapan di Usia Kota Cilegon ke-21 Tahun. Dari Masyarakat pinggiran dan masyarakat perkotaan, Harapan Masyarakat tersebut diletakan pada pundak seoarang Kepala Daerah.

Pandemi Covid-19 membuat banyak orang cemas, takut, dan perasaan lain yang bikin tidak enak tidur. Pandemi Covid-19 telah menjangkiti hampir di semua belahan dunia, Kabar terbaru pada 29 April 2020 dengan adanya satu warga Kota Cilegon positif Covid-19 menambah kecemasan Masyarakat umum maupun pejabat di Kota Cilegon.

Begitupun kiranya mungkin perasaan Edi Ariadi sebagai Wali Kota Cilegon. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Cilegon Tahun 2016-2021 jauh panggang dari api, banyak program yang belum terealisasi atau mungkin tidak akan terealisasi mengingat sisa masa jabatan yang tidak lama lagi dan belum ditemukannya Vaksin Virus Corona.

Beberapa anggaran dialihkan untuk penanganan pandemi Covid-19 baik dari APBD Kota Cilegon maupun Bantuan Keuangan Provinsi Banten. Anggaran Rp. 74 Miliar tersebut diprioritaskan untuk jaring pengaman sosial, dampak ekonomi dan penanganan kesehatan.

Tugas dan tanggungjawab Edi Ariadi kian bertambah besar, selain harus merealisasikan RPJMD 2016-2021 dengan segala intrik dan konflik kepentingan ditubuh pemerintahan. Ia pun harus memastikan tidak ada masyarakat Kota Cilegon meninggal akibat kelaparan di masa Pandemi Covid-19.

Tugas berat tersebut memang bukan hanya untuk Walikota Cilegon, idelanya setiap masyarakat ikut memikul tugas berat dalam menghadapi Pandemi Covid-19.

Edi Ariadi harus mengkoreksi komunikasi politik dan cara pandang sebagai Walikota. Ia harus siap menerima masukan dari manapun, dari pemuda, mahasiswa, tokoh agama, Masyarakat biasa maupun elit politik kota Cilegon. Jika masih bersikukuh dengan ego-nya maka itu sama saja menambah beban berat pada tanggungjawabnya yang semakin besar.

Saya yakin, Edi Ariadi pasti ingin memberikan yang terbaik untuk Masyarakat Kota Cilegon di sisa masa jabatannya sebagai walikota. Saya pun yakin jika ada Masyarakat yang terlanjur kecewa dengan sikap Edi Ariadi. Sebagai Masyarakat baiknya kita selalu mendoakan yang terbaik untuk walikota Cilegon, semoga beliau selalu diberikan kesehatan dan keberkahan oleh Allah SWT.

Berat memang menjadi Walikota tapi itu adalah resiko yang harus dihadapi. Kondisi seperti ini memang tidak diharapkan oleh semua orang, tapi seorang Nahkoda harus siap menerjang badai.


Penulis adalah mahasiswa Jurusan Manajemen di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Al-Khairiyah dan Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Cilegon 2019-2021

Honda Promo
WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien