SERANG – Sepeda motor merupakan alat transportasi terbanyak yang digunakan oleh masyarakat Indonesia. Menurut data terbaru dari Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), volume penjualan sepeda motor dalam negeri mencapai 5.809.959 unit pada November 2023.
Sepeda motor tetap menjadi pilihan utama sebagai sarana transportasi di Indonesia, dengan pasar yang semakin berkembang. Sejalan dengan itu, Jakpat mengadakan survei untuk mengetahui bagaimana tingkat pembelian sepeda motor Indonesia dan apa saja faktor yang membuat masyarakat memilih merek kendaraan tersebut.
Dalam keterangan yang diterima pada Sabtu, (23/12/2023), survei Jakpat ini melibatkan 1.021 responden dengan periode survei pada 17-23 November 2023 yang dilakukan melalui aplikasi Jakpat. Melalui survei ini menunjukkan bagaimana penggunaan sepeda motor tingkat ketertarikan menggunakan sepeda motor, usia dan merek sepeda motor yang digunakan, serta kesan atau citra merek sepeda motor di Indonesia.
Hasil survei Jakpat menyatakan, bahwa 9 dari 10 orang menggunakan sepeda motor sebagai alat transportasi sehari-hari. Sementara itu, 67 persen responden yang tidak menggunakan sepeda motor mengaku tertarik menggunakan kendaraan roda dua ini untuk keseharian.
Dari 930 responden pengguna sepeda motor untuk aktivitas sehari-hari, hampir 60% dari responden menggunakan sepeda motor yang berusia di bawah 5 tahun, yaitu diproduksi antara tahun 2018 hingga 2023. Merek sepeda motor Honda mendominasi pasar dengan 75 persen, diikuti oleh Yamaha 16 persen dan Kawasaki 1 persen.
Secara umum, kategori sepeda motor yang paling banyak digunakan adalah matic dengan tiga terbesar yaitu Scoopy, BeAT Sporty, dan Vario 125.
Citra Merek Sepeda Motor di Indonesia
Dalam memilih sepeda motor, banyak hal yang dipertimbangkan. Responden menilai merek berdasarkan faktor kepercayaan, kualitas, dan stabilitas harga jual kembali memainkan peran sentral dalam menentukan pilihan.
Di antara merek yang berkontribusi besar terhadap penjualan motor, secara keseluruhan, Honda mendominasi dalam semua aspek ini, dengan 73 persen responden menganggapnya sebagai merek terpercaya, 67 persen menilai kualitas tinggi, dan 71 persen menyatakan harga jual kembali tinggi atau stabil. (*/Faqih)
