Calon Penerima RTLH di Pandeglang Ditipu Oknum Atas Nama Pegawai Dinas

PANDEGLANG – Sebanyak dua Kepala Keluarga (KK) calon penerima program Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) di Kampung Kaduparasi RT 15 RW 05, Desa Margasana, Kecamatan Pagelaran ditipu oleh salah seorang oknum yang mengatasnamakan pegawai dari salah satu dinas di lingkungan Pemerintahan Provinsi Banten, modus penipuan yang dilakukan oleh pelaku tersebut yaitu, akan mengurus kelengkapan persyaratan RTLH dengan meminta uang kepada calon penerima program hingga jutaan rupiah.

Menurut informasi yang berhasil dihimpun, sekitar satu pekan lalu, ada salah seorang yang mengenakan seragam dinas dengan mengendarai kendaran mobil warna putih datang ke rumah Ketua RT kampung setempat (Dayat Menik). Lalu oknum tersebut, menanyakan rumah calon penerima program RTLH yakni Cece dan Popon kepada RT itu, kemudian orang yang berseragam dinas itu meminta kepada untuk diantar ke rumah kedua korban itu.

Setelah sampai di rumah korban (Popon dan Cece, red), pelaku mengaku akan mengurus persyaratan RTLH berupa SPPT dengan meminta biaya sebesar Rp 860 ribu per KK. Kemudian, kedua korban tersebut menyanggupi permintaan pelaku penipuan itu, yakni Popon memberikan uang sebesar Rp 400 ribu dan Cece memberi sebesar Rp 1 juta, dengan jumlah keseluruhan uang yang didapat olek pelaku dari kedua korban itu sebesar Rp 1, 4 juta.

Kejadian tersebut tidak hanya dialami oleh kedua warga Margasana saja, melainkan di Desa Tegal, Kecamatan Pagelaran juga pernah terjadi kasus yang sama.

Ketua RT 15 RW 05, Kampung Kaduparasi, Desa Margasana, Dayat Menik menuturkan, mulanya ada salah seorang yang mengaku dari dinas Provinsi Banten menanyakan kedua warga yang menjadi calon penerima program bedah rumah atau RTLH. Karena memang, kedua warga itu pernah diajukan untuk mendapatkan program RTLH tersebut melalui salah seorang calon anggota DPRD Pandeglang. Lalu orang berseragam dinas yang mengendarai mobil warna putih itu (oknum, red) meminta diantar kepada kedua warganya tersebut, dan langsung saya antar ke rumah saudari Popon.

“Saat dirumah popon. Pelaku itu mengaku akan mengurus persyaratan RTLH dengan meminta biaya, karena kedua warga itu menyakini omongan pelaku, akhirnya kedua korban memberikan uang sebesar Rp 1,4 juta. Diantaranya dari Popon sebesar Rp 400 ribu dam dari Cece Rp 1 juta,” terang Daya, Kamis (25/10/18).

Menurut Dayat, awalnya juga waktu akan mengajukan melalui salah seorang calon anggota DPRD Pandeglang. Untuk persyaratannya sudah dilengkapi, namun sekarang ada orang yang mengaku dari pihak dinas meminta kelengkapan persyaratan dengan meminta sejumlah uang kepada calon penerima RTLH.

Pijat Refleksi

“Pada saat kejadian, pelaku bilang setelah persyaratan itu selesai, bahan matrial bangunan akan segera dikirim. Waktu itu ngakunya, hari Selasa ((23/10/18) kemarin akan ada pengiriman matrial kepada calon penerima RTLH, akan tetapi sampai sekarang belum ada tindaklanjutnya. Jadi saya rasa orang yang mengatasnamakan dari dinas itu menipu warga,” ujarnya

Pihaknya berharap, agar pemerintah dan penegak hukum bisa menelusuri persoalan tersebut. Soalnya kedua warganya itu merasa dirugikan atas ulah oknum yang mengaku orang dinas tersebut, sebab uang yang diberikan kepada oknum oleh kedua warganya itu didapat dari hasil pinjaman.

“Intinya kami minta pemerintah turun tangan atas kejadian itu. Soalnya saya hawatir, hal ini akan terjadi di wilayah lain,” harapnya

Ditemui di rumahnya, Popon salah seorang korban penipuan mengaku, iya dipinta uang sebesar Rp 860 ribu oleh orang yang mengatasnamakan dari dinas Provinsi Banten. Dengan alasan akan mengurus persyaratan RTLH yang akan didapatnya, berupa SPPT.

“Namun karena saya hanya punya uang Rp 400 ribu, akhirnya hanya memberikan sebesar itu. Tapi orang itu (pelaku, red) bilang tidak lama lagi bahan matrial bangunan akan segera dikirim ke rumah saya,” katanya

Lanjut Popon, pelaku tersebut juga pernah memberikan Nomor kontak pribadi kepada dirinya, dan namanya berinisial JA. Namun setelah satu hari kemudian, nomor Hp nya itu tidak aktif lagi.

“Dia (pelaku, red) juga ngasih nomor Hp kesaya. Memang sempat aktif, tapi sekarang sudah tidak aktif lagi,” pungkasnya. (*/Achuy)

KPU Cilegon Terimakasih
WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien