3 Investor Akan Masuk, Pengembangan Wisata di Ujung Kulon Tetap Ramah Lingkungan

BI Banten Belanja Nataru

PANDEGLANG – Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) adalah salah satu world heritage yang memiliki sejumlah keunikan dan daya tarik bagi turis lokal maupun mancanegara.

Bukan hanya badak jawa (Rhinoceros sondaicus) yang menjadi daya tarik di TNUK, ada banyak sekali terutama panorama hijau dan kawasan pesisir serta pulau yang menakjubkan.

Selain turis dan peneliti, ternyata kawasan konservasi ini juga menjadi incaran para investor yang ingin mengembangkan bisnis ekotourism di ujung Pulau Jawa tersebut.

Ada tiga perusahaan yang telah menyatakan siap untuk mengembangkan beberapa spot yang sudah mendapatkan perizinan untuk dikembangkan di wilayah Ujung Kulon ini.

Seperti WWAH Master Plan yang disampaikan oleh Beni, akan mengelola dari sebelah kanan dermaga Pulau Peucang, seperti membangun kawasan Cibayoni yang akan dibuat panggung dan museum badak, serta akan dibangunnya tempat turis information.

“Bertujuan untuk meningkatkan devisa dan berharap menumbuhkan perekonomian masyarakat,” ucapnya saat pemaparan rencana pembangunan di Pulau Peucang, Sabtu (23/9/2018) pekan kemarin.

Trip wisatawan di Pulau Handeuleum di Ujung Kulon / Dok

Dalam pemaparannya, selain pembenahan fisik, pihaknya juga akan mengembangkan paket wisata yang berorientasi pada badak jawa.

“UK cukup terkenal di dunia saya ingin para wisatawan bisa datang dan beraktivitas di sini. Saya ingin ada jalur untuk para wisatawan bisa berkeliling pulau dan tentu juga dengan disediakannya petugas patroli agar dapat menjaga aset dan satwa disini,” katanya.

Meski pengembangan wisata, namun komitmen untuk menjaga keasrian alam Ujung Kulon ini.

“Pandeglang ini emasnya ada di Ujung Kulon untuk wisatawan, kelestarian kebersihan ini harus kita jaga,” imbuhnya.

Pijat Refleksi

Sementara PT PSK (Pusaka Suaka Kulon) yang dipaparkan oleh Adam, akan mengelola sebelah kiri dermaga. Ia menjelaskan, perusahaannya akan bergerak di bidang konservasi, rekreasi, edukasi, untuk menjadikan Ujung Kulon menjadi tempat wisata yang menarik untuk dikunjungi dengan target pada 2019 kurang lebih 20 juta wisatawan yang datang, namun angka itu hanyalah sepertiganya dari pengunjung wisata di Thailand.

“Lokasi peucang sekitar 44,31 Ha hanya 10 % yang sudah diizinkan untuk PSK saat ini untuk dibangun oleh perusahaan. Menggunakan konsep kearifan lokal yang ada di lokasi, lalu akan didirikan tower agar ada singnal,” paparnya.

Mengenai dampak lingkungan ia menjelaskan tidak akan berlebihan, sebab akan membangun sesuai dengan peraturan tidak akan membuat atau membangun jika tidak sesuai dengan peraturan.

“Lapangan kerja terbuka untuk masyarakat sekitar, demi mensejahterakan rakyat dengan membangun pekerjaan serta menyediakan Infrastruktur yang memadai,” jelasnya.

Pemaparan selanjutnya, dijelaskan Erik yang mewakili PT Griya Sukses Mandiri, yang mengaku pihaknya telah mendapatkan lahan untuk pengembangan wisata di Pulau Panaitan yang luasnya sekitar 1700 Ha. Pihaknya mendapatkan empat titik lokasi yang sudah diperbolehkan untuk dilaksanakan pembangunannya.

“Panaitan terkenal dengan surfingnya karena ombak yang panjang dan memadai khusus untuk surfing, kemudian Legon Bajo, akan dibuat penginapan, tanpa merusak, misalnya kalau ada pohon kita yang minggir bukan pohon yang minggir, tidak akan mengeksplorasi lingkungan,” paparnya.

“Legon Kadam, mempunyai banyak burung, nanti disana akan disediakan tower untuk tamu-tamu agar bisa melihat burung apalagi pada musim kawin,” imbuhnya.

 

Menanggapai pemaparan tersebut, Irna Narulita Bupati Pandeglang, memberikan dukungan serta memberikan saran agar pengembang dapat segera merealisasikan pembangunan. Melihat bagusnya potensi wisata Ujung Kulon yang akan lebih banyak menarik minat para pengunjung baik lokal hingga mancanegara.

“Segera direalisasikan pembangunannya, nanti juga kan rencananya akan disediakan cruis kapal pesiar dengan trayek Labuan Ujung Kulon agar jadi reguler, mudah-mudahan wisatawan mancanegara bisa menikmati wisata ini,” cetusnya.

Ditutup oleh U Mamat Rahmat, Kepala Balai Taman Nasional Ujung Kulon, pada akhir diskusi pembahasan pengembangan wisata Ujung Kulon, ia bergarap kedepan wilayah Ujung Kulon bisa menjadi tujuan wisata selain bali di Indonesia, sebab banyak tempat yang akan membuat mata para wisatawan takjub dengan keasrian alamnya.

“Ujung Kulon punya banyak wahana wisata yang akan membuat betah para wisatawan, ini akan menjadi tujuan para wisatawan mancanegara setelah Bali,” tutupnya (*/Dave)

PJ Gubernur Banten
WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien