Antisipasi PMK, Ini Cara yang Dilakukan Pedagang Hewan Kurban di Pandeglang 

Dprd ied

 

PANDEGLANG – Antisipasi domba dan kambing jualannya terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK), pedagang hewan kurban di Pandeglang manfaatkan jamu-jamuan sebagai penambah daya tahan tubuh supaya hewan kurbannya tetap sehat.

Pedagang sekaligus peternak dari Padepokan Aki Pandeglang yang menyediakan kambing dan domba untuk kebutuhan kurban dan aqiqah, Entang Mulyana mengaku memiliki cara agar hewan berkuku genap miliknya terhindar dari PMK.

“Alhamdulillah untuk saat ini, guna mencegah dan mengantisipasi PMK saya berikan domba obat tradisional jamu dengan racikan sendiri. Mudah-mudahan bisa menambah daya tahan tubuh kambingnya menghadapi penyakit. Dengan memanfaatkan tanaman yang kita tanam sendiri, seperti kunyit, kunir, dan juga telur ayam supaya dombanya lebih fresh,” ungkap Entis kepada Fakta Banten, Jum’at (1/7/2022).

Sembari memajangkan domba dan kambing dagangannya yang berjumlah 21 ekor yang berlokasi di Kampung Curug Sawer, seberang Kantor Unit Pelayan Listrik Pandeglang.

Entis mengaku usaha yang digelutinya telah berlangsung selama puluhan tahun, bahkan dirinya telah mempersiapkan sebanyak 300 ekor hewan kurban di tempatnya tinggal di kampung Cicadas, Kelurahan Pandeglang, Kecamatan Pandeglang.

“Kalau pengaruh PMK terhadap Omset saat ini belum bisa kelihatan perbedaannya. Karena biasanya kalau untuk jualan mulai rame 5 hari sebelum lebarannya. Untuk sekarang Alhamdulillah sih udah banyak yang datang kesini, ke kandang juga ada aja,” ungkapnya.

dprd tangsel

Entis juga mengaku keberadaan PMK seperti sekarang tak membuat dirinya khawatir, lantaran kambing dan domba memiliki daya tahan lebih kuat dibanding kerbau atau sapi.

Dirinya menilai minat masyarakat untuk kurban kambing dan domba mungkin malahan akan meningkat, seiring adanya aturan ketat masuknya hewan kurban seperti sapi atau kerbau ke Pandeglang.

“Insyallah kami yakin dalam usaha, karena kami menggantungkan diri kepada yang di atas,” tutupnya.

Serupa ketika dikonfirmasi, Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan, Wahyu Widayanti juga menganjurkan kepada peternak dan pedagang hewan kurban mengambil langkah antisipasi PMK dengan memberikan jamu-jamuan kepada hewan berkaki genap.

“Baik yang sedang sakit maupun yang sehat, hewan kurban dianjurkan diberikan jam-jamuan yang ada disekitar, karena obat Virus PMK belum ada, yang penting bisa meningkatkan kekebalan tubuh hewannya dulu,” ungkapnya.

Selain itu, Wahyu juga mengatakan bahwa pihaknya telah membentuk tim pemeriksa kesehatan hewan kurban 1443 Hijriah sebanyak 6 tim yang bertugas untuk mengawasi dan mengontrol setiap lapak yang tersebar di 35 Kecamatan.

“Sejak tanggal 30 Juni kemarin sampai dengan tanggal 8 Juli 2022 nanti, kita rencananya akan terus keliling untuk melakukan pemeriksaan ke setiap lapak,” ungkapnya. (*/Fani)

Golkat ied