Bos Sembako di Pandeglang Dirampok, Rp 50 Juta Raib

Sankyu

PANDEGLANG– Malang benar apa yang dialami Yuliana pemilik toko sembako PD AMIN II. Pasalnya uang Rp 50 Juta hasil berdagang selama satu hari penuh raib di gondol perampok bersenjata api, Kamis (19/5/2017) di jalan Ciwasiat, Kelurahan Pandeglang, Kecamatan Pandeglang.

Akibat peristiwa tersebut uang Rp50 juta hilang dan seorang karyawan toko mengalami luka-luka.

“Sekitar jam 22.00 WIB, saya tutup toko saya dan pulang diantar salah satu karyawan saya, menggunakan sepeda motornya. Pada saat saya masuk Ciwasiat, ada motor mengikuti dibelakang saya, tanpa sadar pengendara motor itu merapat ke motor kami, kemudian temannya menarik tas yang saya kenakan sambil menodongkan senjatanya,” jelas korban.

Kepala Polisi Resort (Polres) Pandeglang, AKBP Ary Satryan, membenarkan bahwa telah terjadi tindakan kejahatan perampasan dengan kekerasan, yang terjadi pada pemilik Toko Amin II Cekek, terjadi di jalan Ciwasiat, Kelurahan Pandeglang, Kecamatan Pandeglang.

Diakui korban, pelaku berjumlah dua orang dengan mengendarai sepeda motor, dan bersenjata senapan api.

Sekda ramadhan

Selain itu kawan perampok tersebut juga telah melukai salah seorang karyawan toko yang pada saat itu mengantar juragannya untuk pulang.

“Ya, Sekitar Pukul 22.00 WIB, Yuliana pulang dan diantar salah satu karyawannya bernama Rahmat, menggunakan sepeda motornya. Pada saat masuk Ciwasiat, ada motor mengikuti di belakang, tanpa sadar pengendara motor itu merapat ke motor kami, kemudian temannya menarik tas yang saya kenakan sambil menodongkan senjatanya dan melukai wawan dengan tembakan di bahu sebelah kanan,” jelasnya.

Ary menjelaskan, berdasarkan proyektil peluru yang ditemukan, diperkirakan senjata api milik perampok tersebut adalah senjata api rakitan, dan untuk kerugian akibat penjambretan tersebut kurang lebih Rp 50 juta dan satu buah Handphone.

“Dari proyektil yang ditemukan diperkirakan senjata api yang digunakan perampok adalah senjata api rakitan, dan untuk kerugian yang dialami korban yakni uang sebanyak Rp 50 juta dan satu buah handphone,” katanya.

Ary menambahkan, saat ini pihaknya terus mendalami kasus tersebut, namun dari handphone korban pihaknya melacak keberadaan handphone tersebut berada di Rangkasbitung, namun tidak lama hp tersebut mati.

“Kami akan terus selidiki kasus ini dan mendalami apakah pelaku penjambretan masih ada hubungannya dengan korban atau dengan karyawan toko tersebut,” ujarnya. (*)

Honda