Branding Pandeglang Kota Wisata Dianggap Tak Bernilai Seni
PANDEGLANG – Branding yang bertuliskan “Selamat Datang di Kota Wisata Pandeglang” di jalur Pandeglang-Labuan, tepatnya di samping jembatan dua Goyanglidah, Desa Curugbarang, Kecamatan Cipeucang dianggap tidak memiliki seni. Soalnya, tulisan branding yang dicat warna merah itu terlihat kumuh dan jelek.
Salah seorang aktivis Pandeglang, Ucu Sadewa menilai, bahwa tulisan branding Pandeglang sebagai kota wisata itu tidak mempunyai nilai seni sama sekali. Karena dilihat dari tata letak bahasa tidak sesuai ejaan yang benar, selain itu warna merah pada tulisan branding juga tidak bagus, jadi terlihat kumuh dan jelek.
“Sama sekali tak bernilai seni, harusnya branding itu yang bagus, supaya terlihat indah dan menarik perhatian publik. Makanya saya minta branding itu dibongkar dan diganti lagi,” ungkapnya, Senin (12/3/18)
Kata dia, bagaimana objek wisata di Pandeglang akan maju dan banyak dilirik oleh wisatawan dan investor, kalau membuat branding saja tidak becus. Oleh karena itu ia berharap, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pandeglang atau dinas terkait membongkar lagi bangunan branding itu, soalnya tidak elok dipandang.
“Ketika melihat branding yang terpampang itu tidak bagus dan kumuh, saya yakin itu akan menjadi bahan tertawaan masyarakat,” katanya
Ditemui di lokasi, salah seorang warga Pandeglang, Andi mengatakan, branding yang bertuliskan “selamat datang di kota wisata pandeglang” itu tidak ada nilai seninya, selain warnanya yang tidak cerah dan tidak bagus, tata letak huruf dan kata dalam tulisan itu juga tidak benar. Padahal kata dia, untuk membuat branding itu pemerintah harus mengeluarkan biaya yang cukup besar, akan tetapi hasilnya sangat tidak memuaskan.
“Anggaran untuk membuat branding yang diambil dari hasil pajak masyarakat itu cukup besar, tapi hasilnya tidak bagus dan tidak memiliki nilai seni. Sehingga ketika orang yang melihatnyapun pasti akan tertawa, jadi pemerintah terkesan asal-asalan saja membuat branding itu,” ujarnya. (*/Achuy)