Chandra Asri Turut Serta dalam Gerakan Rehabilitasi Terumbu Karang di Banten, Kerjasama dengan F-PTK
PANDEGLANG – PT Chandra Asri Petrochemical Tbk dalam waktu dekat ini akan menjalin kerjasama dengan Forum Pelestari Terumbu Karang (F-PTK) Provinsi Banten terkait dengan Gerakan Rehabilitasi Terumbu Karang (GRTK), sebagai bagian dari upaya perusahaan dalam melakukan konservasi dan restorasi keanekaragaman hayati.
Koordinator F-PTK Banten, Nurwarta Wiguna memaparkan rencana program dan kegiatan F-PTK Banten pada 2021-2025.
“Ada 4 program yang akan kami laksanakan pada periode lima tahun ke depan yakni rehabilitasi, edukasi, pengembangan sumber daya manusia dan kelembagaan, serta pelayanan masyarakat,” katanya.
Nurwarta melanjutkan, sesuai tujuan dari Gerakan Rehabilitasi Terumbu Karang(GRTK) pihaknya memastikan akan merangkul semua lintas sektoral, lintas komunitas untuk peduli rehabilitasi terumbu karang. Apalagi saat ini kita bekerjasama dengan PT CAP dan untuk itu kami menyambut baik dengan adanya respon positif dan cepat dari CAP dalam mendukung Gerakan Rehabilitasi Terumbu Karang (GRTK).

“Dukungan dan respon cepat CAP kami sangat apresiasi semoga dukungan ini terus berlanjut demi keberlangsungan hidup masyarakat,”katanya.
Tinggal Air dan Pasir
Kepala Resort Pulau Peucang Balai Taman Nasional Ujung Kulon (BTNUK), Mumu Muamalah, menyampaikan kondisi laut Banten saat ini tinggal air dan pasir. Hal itu selain diakibatkan faktor alam, seperti bencana juga ulah manusia.
“Selama mengabdi di Balai TNUK, saya sudah ratusan kali melakukan penyelaman dalam upaya konservasi dan monitoring ekosistem bawah laut. Saya tahu persis kondisi ekosistem bawah laut saat ini, sudah sangat mengkhawatirkan,” tandasnya.
Dijelaskan, jika ingin anak cucu saat ini dan kelak masih bisa menjadi laut sebagai sumber kehidupan, maka masyarakat bersama pemerintah dan komponen lainnya harus segera merehabilitasi ekosistem bawah laut yang salah satunya melalui adopsi atau transplantasi terumbu karang.
“Terumbu karang sangat vital, karena sumber bagi kehidupan biota laut lainnya. Tanpa terumbu karang, tidak akan ada kehidupan di laut, yang berarti laut tidak akan memberikan manfaat bagi kehidupan manusia,” ungkapnya.
Budidaya Butun
Ketua KAIPKA Ujung Kulon, Ramli Idris menyatakan, keberadaan Butun, sebagai pohon khas Ujung Kulon saat ini sangat langka.
“Atas dasar itulah, kami melakukan budidaya sekaligus melakukan penanaman di beberapa wilayah, khususnya di beberapa wilayah Pandeglang, seperti Sumur, Cimanggu, Cibaliung dan Panimbang,” ujarnya.
Kata Ramli, sampai sekarang, sudah ribuan pohon Butun yang sudah ditanam oleh KAIPKA dengan pelibatan siswa.
“Sebagai tenaga pendidik, saya berupaya menanamkan kecintaan pada anak untuk menanam atau berkarakter konservasi,” pungkasnya
Senior Manager CSR, Abraham Sinatrawan. “Dukungan kami terhadap GRTK dan juga pelestarian pohon Butun sebagai tanaman endemik Ujung Kulon, serta konservasi bawah laut akan ditindaklanjuti oleh tim Chandra Asri dalam waktu dekat ini,” tandasnya.
Abraham menambahkan, Chandra Asri merupakan salah satu perusahaan berlokasi di Cilegon yang berkomitmen untuk terus menjaga biodiversity lingkungan, salah satunya melalui program terumbu karang ini. (*/Red/Adv)