Di Hadapan Akademisi UNMA, Bacalon Bupati Pandeglang Kyai Achmad Hafiz Rosyid Sampaikan Visi Misi
PANDEGLANG – Pemaparan visi misi dan gagasan bacalon Kepala Daerah Kabupaten Pandeglang diadakan oleh Universitas Mathla’ul Anwar (UNMA) Banten dengan mengusung tema “Menebar Janji Manis Politik”.
Dalam paparan Kyai Achmad Hafiz Rosyid atau Kyai Ucu sebagai salah satu Bacalon Kepala Daerah Pandeglang 2024-2029, ia penuh semangat dan tidak hanya sekadar berjanji, tetapi menyampaikan komitmen yang mendalam.
“Dengan izin Allah, jika dipercayakan oleh masyarakat Pandeglang, saya akan mengembalikan marwah kota ini sebagai kota santri,” kata Kyai Ucu saat paparkan visi misi, Rabu, 3 Juli 2024.
Namun, Kyai Ucu tidak hanya fokus pada aspek keislaman semata, ia juga menegaskan terkait kesejahteraan.
“Kesejahteraan masyarakat adalah prioritas utama kita. Kedua hal ini harus berjalan seiring dan saling mendukung,” tegasnya.
Melalui pandangannya yang tajam dan penuh keyakinan, Ki Ucu menjelaskan rencananya untuk menciptakan sinergi harmonis antara nilai-nilai keislaman yang kental di Pandeglang dengan peningkatan signifikan dalam tingkat kesejahteraan masyarakat.
“Kota santri yang beradab bukan hanya dari segi spiritualitas, tetapi juga dari segi materiil dan kesejahteraan sosial,” ucap Ki Ucu dengan penuh semangat.
Dalam suasana yang sarat dengan harapan, Kyai Ucu menutup paparannya dengan sebuah harapan besar untuk masa depan Pandeglang yang lebih baik.
“Mari kita bersama-sama membangun Pandeglang yang lebih baik, di mana nilai-nilai keislaman dan kesejahteraan masyarakat tidak lagi bertentangan, tetapi saling melengkapi dan menguatkan,” tutupnya.
Sementara, ketua pelaksana kegiatan uji gagasan calon pemimpin, Dr. Asep Sahrudin mengatakan kegiatan tersebut merupakan gebrakan baru dari para akademisi UNMA Banten.
“Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan kontribusi bagi masyarakat dalam menghasilkan pemimpin daerah yang berkualitas serta memiliki janji, visi, misi dan rencana strategis yang terukur dan unggul untuk pembangunan di berbagai bidang, seperti pendidikan, perekonomian, kelautan, dan pertanian yang didukung oleh infrastruktur yang memadai,” kata Asep.
Ia juga menegaskan kegiatan tersebut merupakan sarana pertukaran pendapat antar para tokoh, masyarakat, akademisi, mahasiswa dan bacalon kepala daerah.
“Agar terjadi keselarasan antara kebutuhan masyarakat dan pimpinannya. Mengingat zaman yang serba digital dan penuh keterbukaan ini, para kandidat bupati harus dapat menjelaskan secara rinci janji-janji tersebut beserta jalan keluarnya agar dapat membawa daerah kita ke arah yang lebih baik,” pungkasnya. (*/Red)