PANDEGLANG – Mathla’ul Anwar yang berdiri sejak tahun 1916 di Menes, Pandeglang, Banten akan menggelar Rapat Kerja Nasional di Menes, tanggal 30 Agustus sampai 1 September 2019. Rakernas yang digelar setiap 10 tahun sekali ini sebagai forum tinggi Ormas MA selain muktamar.
Agenda Rakernas membahas terkait Pergantian antar waktu personalia Pengurus Besar, Majelis Amanah dan Majelis Fatwa, mengesahkan keputusan yang dianggap perlu, mengevaluasi program kerja dan mengesahkan lembaga yang dibutuhkan.
Diketahui, Menes sebagai tempat berdirinya Mathla’ul Anwar 102 tahun silam dipilih sebagai tempat digelarnya rakernas tahun ini adalah untuk menggelorakan kembali “Energy of MA” agar kembali tumbuh semangat bagi warga MA untuk mengabdi dan berbakti.
Dipastikan ada 23 Pengurus Wilayah yang akan hadir dari mulai PW Aceh hingga PW Papua.
“Sampai hari ini yang sudah konfirmasi kehadiran ada sekitar 23 Pengurus Wilayah, dari Aceh hingga Papua, dan berbagai persiapan menyambut para delegasi sudah 95%, Rakernas kali ini berbeda dengan sebelumnya. Biasanya digelar di hotel atau wisma, sementara sekarang digelar di Perguruan Mathla’ul Anwar Pusat. Delegasi peserta nantinya tinggal di rumah-rumah penduduk sekitar Menes,” ujar Mulyadi, Ketua OC Rakernas PBMA.
Sementara itu, Ketua Bidang OKK PBMA yang juga Sekretaris SC Mohammad Zen menuturkan bahwa Rakernas direncanakan membahas pedoman penyelenggaraan pendidikan serta penguatan peran pengurus dalam membina madrasah MA pada setiap Wilayah/Provinsi.
“Selama ini banyak pengurus wilayah yang belum optimal membina madrasah. Melalui Rakernas ini Ia berharap Pengurus Wilayah dapat meningkatkan komitmennya dalam membina setiap madrasah yang ada di wilayahnya.
Oleh sebab itulah Rakernas ini mengambil tema ‘teguh menjadi penerang bagi umat’.
Teguh artinya terus konsisten dan kuat. Sedangkan penerang adalah menjadi sumber pengetahuan dan pembelajaran,” paparnya.
Dengan tema tersebut lanjutnya, pengurus di setiap level wajib meningkatkan peranannya dalam membina madrasah sehingga setiap madrasah MA yang ada di bawah binaan pengurus menjadi pilihan masyarakat dalam mendidik anaknya. (*/Red)
