SERANG – Berdasarkan rilis Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Banten, jumlah pengangguran di Kabupaten Serang pada tahun 2019 sebanyak 10,65 persen. Dibandingkan dengan Daerah lainnya, dari jumlah delapan Kabupaten/Kota, Kabupaten Serang merupakan daerah dengan angka pengangguran tertinggi se-Provinsi Banten.
Atas kondisi itu, Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah partai Demokrat Eko Susilo merasa prihatin. Lantaran di usianya yang sudah menginjak ke-493, Kabupaten Serang masih belum bisa lepas dari belenggu persoalan yang akut dan penuh keterbelakangan.
“Yang pasti kita prihatin, hanya saja saat ini yang dibutuhkan bukan sekedar saling lempar tanggung jawab dan saling menyalahkan,” ujar Eko kepada Fakta Banten melalui pesan WhatsApp. Kamis, (7/11/2019).
Menurut Eko, semestinya Pemerintah Kabupaten Serang segera melakukan langkah kongkrit untuk menyikapi persoalan tersebut. Dengan demikian bisa ditemukan solusinya.
“Yang harus dilakukan adalah, seluruh stakeholder duduk bersama, dan mencari solusi tepat, formula terbaik untuk persoalan pengangguran, karena ada beberapa indikator dan variabel yang harus didiskusikan bersama,” terang Eko.
Ia melanjutkan, penting adanya kerjasama atau sinergitas lintas sektoral untuk mendukung percepatan taraf ekonomi masyarakat. Sehingga bisa menunjang kesejahteraan serta terhindar dari masyarakat yang tidak produktif.
“Antara Disnaker, Disperindag, UMKM, Koperasi, Dispar, dan sektor ekonomi lainnya,” katanya.
Dikatakan Eko, setiap persoalan daerah tidak terlepas dari peran pimpinan Daerah. Pimpinan Daerah menjadi tumpuan utama untuk membuka akses kesejahteraan masyarakat. Melalu kebijakan dan langkah solutifnya, akan bisa menghasilkan berbagai dampak positif untuk masyarakat Kabupaten Serang.
“Maka kedepan kita harus mendorong para calon Pimpinan Daerah yang memiliki solusi untuk persoalan tenaga kerja atau pengangguran,” tukasnya (*/Qih)
