Dinilai Hamburkan Anggaran, Aktivis Minta Pemkab Pandeglang Kaji Usulan Pengadaan Sepeda Listrik 

Sankyu

 

PANDEGLANG – Munculnya wacana Penganggaran sepeda listrik untuk RT dan RW menuai kecamanan dari kalangan pemuda dan aktivis Mahasiswa Pandeglang. Pasalnya para aktivis menganggap adanya usulan anggaran Sepeda listrik itu sudah tidak relevan dengan kebutuhan prioritas untuk warga Kabupaten Pandeglang.

Seperti dikatakan Kordinator Front Muda Bersatu Ajat mengatakan, adanya wacana Pemerintah Kabupaten Pandeglang yang mengusulkan anggaran untuk pembelian sepeda listrik sudah tidak relevan dengan kebutuhan masayarakat Pandeglang.

Ia menjelaskan jangan sampai lewat anggaran tersebut Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Pandeglang dihambur-hamburkan sementara manfaatnya sangat kecil.

“Saya harap Bupati Pandeglang harus realistis jalan yang rusak, pelayanan kesehatan yang masih buruk itu yang harus diperhatikan bukan beli sepeda listrik yang ini akan menghabiskan anggaran besar,” ungkapnya.

Sekda ramadhan

TB Afandi Ketua dari Gerakan Mahasiswa Nasionalis Indonesia (GMNI) Pandeglang menyayangkan dengan usulan Eksekutif yang ingin menganggarkan pembelian sepeda listrik.

Dia mengatakan jika hal ini dilakukan akan banyak menghabiskan anggaran yang sia-sia.

“Bupati jangan banyak gaya dulu lihat kebutuhan warga jalan masih banyak yang rusak dan fasilitas publik lainya juga banyak yang tidak layak. Mana yang harus disegerakan dan mana yang harus ditunda, sudah mah APBD-nya kecil, malah belanja yang kurang bermanfaat tolong dikaji dulu,” pungkasnya.

Hasil penelusuran Fakta Banten usulan anggaran pembelian sepeda listrik saat ini masuk dalam pembahasan anggaran di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pandeglang.

Sampai berita ini diturunkan belum ketua DPRD Pandeglang Udi Juhdi belum bisa dihubungi. (*/Gus)

Honda