Direktur RSUD Aulia Pandeglang Sebut Tantangan Pelayanan Kesehatan Dan Lemahnya Anggaran

Sekda Pelantikan DPRD

 

PANDEGLANG – Keberadaan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Aulia di Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang adalah upaya pemerintah Kabupaten Pandeglang dalam melayani kesehatan masyarakat. Dengan harapan bisa lebih mendekatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat di wilayah Pandeglang.

Namun upaya tersebut tentunya harus dibarengi dengan komitmen semua pihak mulai dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dan Bupati Pandeglang, karena dengan adanya infrastruktur fisik harus juga dibarengi dengan anggaran yang besar karena untuk bisa mengoperasikan sebuah rumah sakit bukan biaya sedikit.

Selain fisik bangunan dari sebuah RSUD, sarana pendukung lainya juga harus bisa disediakan, mulai dari alat kesehatan sampai dengan Sumber Daya Manusia (SDM) baik media maupun paramedis.

Sehingga rumah sakit bisa beroperasi dengan lancar dan tidak ada kendala untuk memberikan pelayanan pada masyarakat.

Ditemui Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Aulia, dokter Rita menyampaikan bahwa, RSUD Aulia berlahan mulai berjalan normal untuk bisa memberikan pelayanan kesehatan pada masyarakat Pandeglang.

Meski dengan kondisi masih dalam kekurangan, namun upaya pelayanan kesehatan yang berkualitas terus dilakukan secara bertahap, dengan harapan kedepan RSUD ini bisa berjalan sesuai harapan masyarakat.

Lantik dprd

“Upaya memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas terus dilakukan, dengan kondisi anggaran yang masih lemah dibawah rata-rata. Kekurangan saat ini adalah bagian dari keterbatasan anggaran sehingga ada beberapa pelayanan yang masih belum bisa menggunakan pelayanan BPJS,” ungkap Rita, Rabu (31/01/2024).

Lanjut Rita, RSUD Aulia saat ini masih masuk dalam kategori kelas D dengan jumlah tempat tidur rawat inap sebanyak 50, saat ini di Aulia sendiri itu 16 tempat tidur untuk anak, dan dewasa 22 tempat tidur dibagi tiga kelas, dengan jumlah sumberdaya yang ada sekitar 230 pegawai, sementara untuk dokter di Aulia itu terdiri dari 10 dokter umum dan lima dokter spesialis yakni, spesialis Kandungan, Anak, Bedah, Anestesi, dan Radiologi. Sementara untuk dokter penyakit dalam saat ini belum ada.

Sehingga dengan kurangnya satu dokter spesialis untuk rawat inap pasien penyakit dalam pasien tidak bisa menggunakan kartu BPJS.

“Kondisi ini terjadi karena lemahnya anggaran sehingga belum sanggup membayar dokter spesialis penyakit dalam. Adapun tingkat kunjungan pasien dari tahun sebelumnya cukup signifikan, maka upaya kami saat ini adalah bagaimana melengkapi kekurangan, supaya pelayanan kesehatan bisa berjalan lancar,” paparnya.

Kepala sub bagian Tata Usaha RSUD Aulia, Angga menuturkan, perjalanan RSUD Aulia dalam upaya memberikan pelayanan pada warga memiliki jalan panjang dengan banyak kendala, namun sedikit demi sedikit hal tersebut terus diperbaiki sehingga upaya untuk memberikan pelayanan kesehatan berkualitas bisa terwujud.

Untuk pelayanan dasar saat ini sudah cukup meski memang masih ada beberapa poin yang kurang namun langkah untuk menutupi kekurangan tersebut terus dilakukan. Apa lagi memang untuk anggaran RSUD Aulia sendiri saat ini masih dalam wewenang dari Dinas Kesehatan belum menggunakan sistem BLUD.

“Upaya untuk meningkatkan pelayanan kesehatan terus kami lakukan sehingga ke depan Aulia bisa memberikan kualitas pelayanan kesehatan terbaik untuk warga,” pungkasnya. (*/Gus)

Dinkes HUT Helldy
WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien