Kemenhub RI Targetkan Operasional Kereta Api Rangkasbitung-Pandeglang di 2026
PANDEGLANG – Kementerian Perhubungan Republik Indonesia menargetkan operasional Kereta Api Rangkasbitung-Pandeglang di tahun 2026.
Pernyataan itu disampaikan oleh Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Pandeglang dalam acara sosialisasi reaktivasi jalur kereta api Rangkasbitung-Labuan di Aula Kantor Dinas Perhubungan Kabupaten Pandeglang, Selasa, (24/12/2024).
Sutoto mengatakan, Bappeda dan Dinas Perhubungan Kabupaten Pandeglang mensosialisasikan tentang rencana reaktivasi jalur kereta api Rangkasbitung-Labuan kepada masyarakat.
“Reaktivasi jalur kereta api ini direncanakan mulai dilaksanakan pengerjaannya di tahun 2025. Dan sudah melakukan penataan di sepanjang jalur relnya (Rangkasbitung-Labuan),” katanya.
Selanjutnya, Sutoto menjelaskan, sudah melakukan pendataan dan pengukuran bidang lahan aset PT KAI yang di tempati oleh masyarakat.
“Dan sudah disiapkan juga anggaran kerohiman atau dana santunannya. Karena memang tahun 2025 itu pelaksanaan reaktivasi jalur relnya dan tahun 2026 sudah ada gerbong keretanya dan dioperasionalkan,” ujarnya.
Sutoto mengungkapkan, untuk kepastian anggaran reaktivasi jalur kereta api ini, ia menghubungi secara langsung kepada Direktur Jenderal Perkeretaapian melalui sambungan telepon selularnya. Hal itu dilakukan sebelum acara sosialisasi dimulai.
“Jadi saya hubungi Dirjen Perkeretaapian untuk kepastian anggarannya. Yang pertama itu anggaran kerohiman kepada masyarakat yang terkena dampak,” ungkapnya.
Kemudian yang kedua, ia juga menanyakan ketersediaan anggaran untuk rehabilitasinya.
“Jawaban dari Pak Dirjen Perkeretaapian Alhamdulillah sudah ada di Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) 2025,” jelasnya.
Sutoto menerangkan, dengan masuknya anggaran dalam DIPA 2025, ini tentunya sangat disambut baik.
“Insyaallah ada kepastian, selambat-lambatnya pertengahan tahun 2025 sudah mulai direhabilitasi yang tahap pertama jalur kereta api Stasiun Rangkasbitung sampai Stasiun Pandeglang yaitu di Kelurahan Kadomas,” terangnya.
Panjang jalur rel kereta api yang direaktivasi dari Rangkasbitung-Pandeglang di Kelurahan Kadomas kurang lebih sepanjang 18 kilometer.
“Untuk operasional pertama jenis kereta penumpang. Sedangkan untuk kereta barang nanti kita lihat dari perkembangannya seperti apa tapi yang jelas saat ini jenis kereta cepat penumpang,” paparnya.
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Pandeglang Rudiyanto mengatakan, reaktivasi kereta akan dimulai tahun 2025.
“Hari ini kita tengah bermusyawarah dengan masyarakat terdampak. Dengan memberikan penjelasan dan pencerahan terkait reaktivasi, mudah-mudahan bisa memahami dan memaklumi kaitan kegiatan ini,” tuturnya.
Reaktivasi jalur rel kereta api ini sudah lama ditungu-tunggu untuk operasionalnya.
“Tujuannya untuk meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Pandeglang,” imbuhnya.
Ketua RT01 RW07 Kelurahan Kadomas, Mulyadi mengatakan, kalau dirinya salah satu warga terkena dampak.
“Kami sebagai masyarakat yang terdampak akan menerima dan legowo. Karena memang kami menempati tanah punya negara atau PT KAI sudah puluhan tahun,” tandasnya. (*/Riel)