Pandeglang Resmi Miliki Rumah Isolasi Covid-19
PANDEGLANG – Gedung KPRI (Koperasi Pegawai Republik Indonesia) Pedoman yang beralamat di Cidangiang Maja Pandeglang telah resmi menjadi Rumah Isolasi untuk pasien Covid-19, Rabu (14/10/20) lalu.
Rumah Isolasi yang baru diresmikan tersebut memiliki 35 kamar dengan kapasitas setiap kamar yakni 2 orang, jadi Rumah isolasi ini cukup untuk 70 pasien OTG (Orang Tanpa Gejala).
Rumah Isolasi ini akan dioperasikan selama 3 bulan kedepan dengan sewa perbulannya 60 juta rupiah jadi jumlah biayanya 180 juta rupiah.
Asda I Kabupaten Pandeglang Ramadhani dalam sambutan peresmian Rumah Isolasi tersebut mengatakan Rumah Isolasi ini dalam upaya mempercepat penanganan penyebaran kasus covid 19 di Kabupaten Pandeglang.
“Karena sampai hari ini ditemukan kasus pasien positif corona 155 kasus dan ditemukan beberapa klaster yang berperan dalam penyebaran virus corona yak ni claster hajatan, Perkantoran dan Keluarga. Semoga dengan adanya Rumah penanganana penyebaran covid 19 ini dapat menghentikan penyebaran virus Corona di keluarga kita,” katanya.
Pjs Bupati Pandeglang Gunawan Rusminto menjelaskan Rumah Isolasi di Kabupaten Pandeglang merupakan wujud kerja tim Satgas covid 19 Pemerintah Pandeglang di masyarakat dalam upaya menekan angka covid 19. Adapun fasilitas yang disiapkan di Rumah karantina ini seperti mobil ambulan yang siap 24 jam ada kamar dilengkapi pendingin ruangan, wifi, dan jadwal senam pagi.
“Di Pandeglang baru satu ini rumah singgah rumah isolasi karantina bagi pasien orang tanpa gejala yang ada di Kabupaten Pandeglang dan saya minta tolong kepada aparatur, masyarakat, desa dan kelurahan bisa membantu menginformasikan apabila memang ada warganya yang terkena positif covid-19 untuk dibawa kemari, tidak perlu mengkhawatirkan makan dan minum semuanya dijamin,” jelasnya.
Dalam acara launching Rumah Isolasi tersebut dihadiri juga Oleh Ketua MUI (Majelis Ulama Indonesia) Tb.H.Hamdi Ma’ani sekaligus beliau memimpin Doa peresmian dan menghimbau kepada masyarakat agar selalu waspada.
“Selain kita harus menerapkan 3 M, saya di sini menambahkan dengan 2 B yakni Berdoa dan berwudhu, jadi karena senjatanya orang Mukmin itu adalah Berdoa,” pungkasnya. (*/Rizal)