Pasca Idul Adha, DPKP Pandeglang Himbau Peternak Minimalisir Resiko PMK
PANDEGLANG – Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Pandeglang menghimbau pemilik dan peternak hewan berkaki genap supaya dapat meminimalisir resiko penyebaran virus penyakit mulut dan kuku (PMK) pasca Idul Adha 1443 Hijriah.
Upaya meminimalisir penyebaran virus PMK pada hewan ternak dapat dilakukan dengan menerapkan bio sekuriti kandang serta peningkatkan Imun tubuh ternak selama sebulan pasca idul adha.
Sehingga kedepan, risiko penyebaran virus PMK akibat adanya lalulintas hewan kurban serta penyelenggaraan kurban di Pandeglang dapat diminimalisir dan diinventarisir.
“Meminta kepada peternak yang ternaknya rentan untuk melakukan bio sekuriti. Kalau biasanya penyemprotan desinfektan itu hanya pada unggas, kini kepada ternak yang rentan dimohon untuk dilakukan penyemprotan desinfektan setiap hari. Kemudian yang keduanya dengan peningkatan imun ternaknya. Bisa dengan pemberian vitamin atau ramuan herbal yang bisa meningkatkan imun tubuh hewan ternak,” ungkap Wahyu Widiyani, Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan pada DPKP Pandeglang, Selasa (12/7/2022).
Lanjut Wahyu mengatakan setelah menerapkan kedua langkah tersebut selama sebulan, diharapkan kedepan Pandeglang dapat terbebas dari PMK.
Dan pihaknya juga akan mengecek setiap daerah di Pandeglang guna memastikan apakah ada indikasi kemunculan PMK kembali.
Karena kata Wahyu, dari hasil kerja tim pemeriksa kesehatan hewan kurban di setiap lapak di 35 kecamatan, sejak 30 Juni sampai dengan 9 Juli lalu tidak ditemukan hewan kurban yang terjangkit PMK.
“Kemarin pas kita melakukan pemeriksaan lapak hewan kurban di 35 Kecamatan, tidak ada yang mencirikan hewan PMK,” ungkapnya.
Meski lebaran Idul Adha telah selesai, pihaknya berjanji akan terus melakukan upaya penanganan serta pengendalian PMK di Kabupaten Pandeglang.
“Kami semenjak adanya wabah sampai akhir tahun anggaran tetap akan melaksanakan (pengawasan PMK-Red). Tim medik paramedik dari bidang peternakan kesehatan hewan dan UPT Puskeswan,” bebernya.
Selain itu, dirinya mengatakan untuk 28 ekor hewan ternak yang terjangkit PMK di 2 Kecamatan 3 lokasi, kondisi ternak tersebut sudah pulih dari PMK.
“Karena yang 28 ekor sudah sembuh semua. Jadi yang 24 itu sembuh, dan sisanya yang 4 sudah dipotong,” pungkasnya. (*/Fani)