Sukses dengan MA-Care, PBMA Bentuk LAZ-MA
PANDEGLANG – Tsunami Selat Sunda akhir 2018 lalu sukses mengkonsolidasikan kemampuan Mathla’ul Anwar di bidang sosial.
Selama pasca tanggap darurat dan rehabilitasi, Mathla’ul Anwar Care yang dibentuk tahun 2016, sesaat setelah bencana langsung terjun langsung ke lapangan mengevakuasi korban Tsunami, membuat posko induk guna mendistribusikan kebutuhan pengobatan, bahan pangan dan sanitasi air.
Masa rehabilitasi, tim Mathla’ul Anwar Care terus berupaya memenuhi kebutuhan para penyintas Tsunami Selat Sunda dengan empat program. Program pertama adalah pendampingan para penyintas tsunami secara bertahap terutama di sekolah sekolah, mesjid dan Majelis Ta’lim.
Program kedua, perbaikan infrastruktur sarana pendidikan dan keagamaan. ketiga pemulihan ekonomi para penyintas Tsunami dengan memberikan bantuan bergulir tanpa bunga yang sampai saat ini masih berjalan.
Sukses Sesaat dengan programnya setelah, pada saat setelah pembukaan Rapat kerja Nasional, Sabtu lalu 31 Agustus 2019 bertempat di aula perguruan MA Pusat Menes Pandeglang, Ketua Umum PBMA meresmikan Koordinator Mathlaul Anwar Care, Mulyadi S.Ag., MM. Sebagai ketua Lembaga Amil Zakat Mathla’ul Anwar (LAZ-MA)
Langkah ini diambil untuk memaksimalkan potensi zakat infaq dan shodaqoh yang ada di Mathla’ul Anwar sendiri yang sudah memiliki kepercayaan yang cukup bagus terhadap MA Care.
Hanya saja menurut Ketua Umum PBMA, perlu legalitas lembaga untuk yang menghimpun dana dana agar program MA Care bisa berjalan, untuk itu perlunya LAZ di bawah ormas.
Sementara Mulyadi dalam pembicaraan dengan redaksi akan segera membentuk kepengurusan LAZ, dan mengurus legalitas lembaga ke pihak pihak yang memiliki kewenangan dalam hal ini melalui Badan Amil Zakat Nasional dan Kementerian Agama, agar keberadaan LAZMA dalam menghimpun dana tidak melanggar peraturan dan perundangan undangan.
Dia menyebutkan perlu tenaga yang ekstra dan kehati-hatian dalam mengemban amanah ini dan ia berencana segera membentuk LAZ di beberapa propinsi dimana ada pengurus Mathla’ul Anwar-nya.
“Kami mohon do’a dan dukungan khususnya dari keluarga besar Mathla’ul Anwar, umumnya dari masyarakat dalam mengembangkan LAZ ke depan memiliki manfaat terutama untuk masyarakat yang sangat membutuhkan,” kata Mulyadi.
Ia juga mengakui peran serta masyarakat dan relawan sesaat setelah Tsunami terjadi begitu cepat, baik dan totalitas. Sehingga tidak ada titik titik yang alpa untuk di-assesment untuk diberikan bantuan dengan program yang dimiliki oleh MA-Care.
“Karena ketua umum PBMA dan Keluarga MA menginginkan adanya LAZ di lingkungan MA dan saya pribadi yang ditunjuk sebagai ketua LAZ, maka saya akan semaksimal mungkin mengemban amanah ini,” tambah Mulyadi. (*/Mathla’ul Anwar)