Tahun 2018, BUMDes Se-kabupaten Pandeglang Ditargetkan Harus Sudah Mempunyai Aset 20,5 Milyar

Dprd ied

PANDEGLANG – Kepala Dinas Pemberdayaan masyarakat dan pemerintah desa (DPMPD) Kabupaten pandeglang, Taufik Hidayat mengaku ditahun 2018 mendatang akan menargetkan total Omset Badan Usaha Milik Desa (BUMDes ) yang ada di 325 Desa yang ada di kabupaten Pandeglang harus sudah mencapai Rp 20,5 Milyar.

Hal tersebut dikatakan langsung oleh kepala DPMPD Pandeglang, Taufik Hidayat saat dihubungi melalui telepon selulernya, Minggu (15/10).

“Saya sebagai kepala DPMPD mempunyai Target pada 2018, BUMDes seluruh Kabupaten Pandeglang harus mempunyai omset Rp. 20, 4 Milyar, target yang ditentukan memang secara sekilas sangat besar, tapi Rp. 20,5 Milyar tersebut jika dibagi total jumlah Desa yang ada di kabupaten Pandeglang, maka target di setiap BUMDes hanya cukup mempunyai omset sebesar Rp. 50-60 Juta,” Ujar Taufik.

Penetapan target tersebut diakui Taufik tidak lah mudah, maka dari itu pihaknya saat ini terus melakukan Upgradeing terhadap Sumber Daya Manusia (SDM) atau pengurus BUMDes yang ada di Kabupaten Pandeglang, dari total 325 Desa yang ada di Pandeglang, 80 Desa diantaranya sudah mengikuti BIMTek dan direncanakan diakhir tahun 2017 ini semua SDM BUMDes sudah mengikuti BIMtek yang diselenggarakan oleh Kementerian Desa Pengentasan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.

Lanjut Taufik menjelaskan, dalam BIMtek tersebut para kepala Desa dan Direktur BUMDes diajak mencari peluang usaha atau potensi-potensi yang ada di Desa dan bisa dikelola oleh BUMDea, sehingga bisa meningkatkan omset BUMdes,Taufik mencontohkan salah satu peluang tersebut adalah layanan BRIlink.

dprd tangsel

“BRI Link ini siapa saja bisa, jika BUMDes sudah punya, dan jika di Desa ada 100 kepala keluarga yang berlistrik, maka masyarakat bisa membayar listrik di BUMDes, selain omset yang lumayan, keuntungan yang akan dimiliki oleh BUMDes juga lumayan untuk perbulannya, belum tagihan-tagihan lainya (angsuran motor dan lain sebagainya),” jelasnya.

Masih kata Taufik, jika di salah satu Desa masyarakatnya mempunyai sawah seluas 100 Hektar dan sekali panen menghasilkan 5 Ton per hektarnya kalau di kali kan harga gabah perkilogramnya Rp. 3000 maka di desa itu akan beredar uang sebanyak Rp. 1,5 Milyar.

“Ketika ini ditangani BUMDes, jika keuntungan dari jual beli Gabah 5 samping 10 persen dari total omset 1,5 Milyar maka BUMDes akan mempunyai keuntungan Rp. 75-150 Juta. dari mana itu uang untuk modalnya? Kabupaten pandeglang saat ini punya BUMDes Nusantara, BUMDes Di desa cukup telepon ke BUMDes Nusantara bahwa di desa ada 500 ton gabah untuk di jual, dan pihak BUMDes Nusantara akan datang bawa uang,” Ujar Taufik dengan panjang lebar

Taufik berharap jika program ini berjalan dengan baik maka Desa yang ada di kabupaten Pandeglang akan mempunyai Pendapatan Asli Desa (PADes) yang bersumber dari Usaha-usaha yang dikelola oleh BUMDes.

“Nanti di akhir Tahun di APBDes disetiap desa akan terpampang Angka PADes yang dihasilkan oleh BUMDes, meski pun belum besar,” harapnya. (*/Gatot)

Golkat ied