PANDEGLANG – Ramai kasus pungutan liar/potongan honor jasa pelayanan di Puskemas Kecamatan Sumur pada pada 60 pegawai kesehatan teryata menggunakan dua alur cara melakukan pungutan, bahkan melibatkan pengusaha brilink yang ada di Kecamatan Sumur.
Salah seorang pegawai kesehatan Puskemas Sumur berinisial W menyampaikan pungutan yang disampaikan pada 60 pegawai itu datang dari kasubag TU dan Bendahara pungutan dilakukan sebesar 30 persen dari honor jasa pelayanan yang diterima pegawai.
“Untuk honor dikirim ful via rekening masing-masing pegawai, setelah itu baru instruksi 30 persen dikumpulkan kembali oleh TU dan Bendahara. Kalau yang melalui transfer dikirim ke nomor rekening bank BRI atas nama Fahru Rizal pengusaha Brilink di Sumur ada juga yang bayar langsung, saya itu transfer ke rekening Fahru Rizal,” terang W saat menceritakan ke Fakta Banten, Rabu, (12/4/2023).
Jadi, ada dua jalur yang dilakukanya, ada transfer dan setor langsung, adapun nilai honor yang diterima itu sebesar Rp1.150.000 untuk dua bulan honor dipotong 30 persen.
“Saat dipotong tidak ada penjelasan untuk apa sebenarnya uang tersebut kami juga tidak tahu,” terangnya.
Selain, W pegawai lainya yang berinisial AL menuturkan pungli yang dilakukan tanpa ada penjelasan uangnya akan dikemanakan.
Pungutan yang dilakukan juga sangat jelas tidak berprikemanusiaan sudah honornya kecil malah dipungut lagi, tambah kecil saja.
“Kejanggalan sudah terlihat untuk pengelolan anggaran yang ada di puskemas ini, mulai anggaran JKN, Biaya Operasional Kesehatan dan Biaya Operasional Puskemas selain tidak terbuka banyak juga kejanggalan laporan yang diduga fiktif,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Inspektorat Kabupaten Pandeglang, Ali Fahmi Sumanta mengatakan untuk pemeriksaan kepala puskemas Sumur saat ini sudah disampaikan ke Bupati Pandeglang langsung.
“Sangsinya nanti dibahas oleh tim untuk menentukan sangsi apa yang harus diberikan pada kepala puskemas, nanti saya kabarin lagi,” ujarnya. (*/Gus)
