Uday Dilirik PKS?

DPRD Pandeglang Adhyaksa

PANDEGLANG – Aktivis antikorupsi Uday Suhada yang didorong menjadi calon bupati Pandeglang terus menjalin silaturahmi dengan berbagai komponen. Salah satunya memenuhi undangan dari pengurus DPD PKS Pandeglang, pada Rabu (15/5/2024). Kedatangan Uday disambut oleh para fungsionaris dan kader PKS, di antaranya Kabid Kaderisasi, Zaenal Solihin.

Ditemui usai acara, Uday menjelaskan bahwa dalam pertemuan itu mereka seruis membahas berbagai persoalan yang dihadapi rakyat Pandeglang saat ini.

“Masalah di Pandeglang masih berkutat pada kebutuhan dasar, yakni buruknya infrastruktur jalan, masih rendahnya kualitas pelayanan kesehatan masyarakat dan persoalan ekonomi di perdesaan. Jadi siapapun yang memimpin Pandeglang kedepan, harus bekerja keras. Maka diperlukan kolaborasi antar komponen masyarakat, termasuk para kader partai politik,” kata Uday.

Lebih jauh Direktur Eksekutif Aliansi Independen Peduli Publik (ALIPP) ini mengungkapkan alasannya memenuhi undangan tersebut.

“Salah satu tugas pemimpin itu adalah merangkul semua elemen masyarakat, tak terkecuali PKS ini. Apa yang kami diskusikan sekitar dua jam tadi adalah sharing gagasan untuk mencari solusi bersama, sebab yang dipertaruhkan adalah satu juta jiwa lebih rakyat Pandeglang,” tegasnya.

Bahkan Uday Suhada yang juga sebagai Koordinator Presidium Koalisi Masyarakat Sipil Banten (KMSB) ini mengungkapkan keprihatinannya atas data yang ditemukannya, bahwa ternyata sejak Februari 2024, Pemkab Pandeglang telah menaikkan retribusi kesehatan di Puskesmas dari Rp.6000 menjadi Rp12.000, dengan tujuan untuk mendongkrak peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

“Dari dulu retribusi kesehatan menjadi penyumbang PAD terbesar di Pandeglang. Apalagi sekarang beban rakyat semakin besar. Bagi saya, ini nyata telah melukai hati rakyat kecil. Sebab rakyat sakit itu sejatinya menjadi tanggung jawab negara untuk sehat,” terangnya.

“Mana ada orang kaya di Pandeglang yang jika sakit mau berobat ke Puskesmas atau RSUD Berkah? Pasti keluar daerah. Yang ada hanya kalangan menengah kebawah, kaum sendal jepit. Artinya, pendongkrak PAD terbesar di Pandeglang adalah rakyat miskin yang sedang sakit. Apa gak malu kita?. Kedepan masalah ini harus dirubah. Masih banyak kok potensi PAD dari sektor lain, bukan dari rakyat yang sedang sakit dan miskin,” tambah Uday dengan nada geram.

Ditanya soal kemungkinan diusung oleh PKS dalam kontestasi Pilkada, Uday menyebut bila situasi politik saat ini masih dinamis.

“Apalagi di kalangan Partai Politik. Tarik menarik kepentingan dan bargaining position terus dibangun hingga pendaftaran Agustua nanti. Tapi saya juga jelaskan kepada teman-teman di PKS bahwa saya sudah mendaftarkan diri ke KPUD melalui jalur perseorangan atau independen bersama Pujiyanto sebagai nakal calon wakil saya. Alhamdulillah atas kerja keras Tim Relawan, kami mampu menyerahkan 80.329 dokumen pendukung melalui Silon KPU pada 12 Mei yang lalu,” pungkasnya. (*/Faqih)

WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien