Ulama Pandeglang: Bangun Tugu Dari CSR Harus Punya Syiar, Kalau Tidak Masih Banyak Mushola Rusak

Sekda

PANDEGLANG – Khozinul Asror, pimpinan Pondok Pesantren Al Khozini Kadu Tomo, Desa/Kecamatan Jiput mengatakan, ramainya kritikan terkait penggunaan anggaran Corporate Sosial Reponsibility (CSR) dari bank Bjb yang digunakan untuk membangun tugu ini perlu diluruskan. Jika memang tugu tersebut dibuat untuk syiar-syiar agam islam seperti tugu asmaulhusna itu bagus, namun jika tugu itu tidak berpengaruh besar dan tidak bermanfaat, lebih baik bangun musolah atau masjid yang masih banyak perlu anggaran.

“Jika tugu yang dibangun ini besar manfaatnya tidak jadi masalah, namun jika tugu itu hanya sebuah tugu tanpa makna ngapain juga, masih banyak musolah dan masjid rusak yang perlu dibangun,” ungkap Khozinul Asror kepada fakta Pandeglang.

Pemprov

Ia menjelaskan, kalau memang pembangunan tugu itu seperti tugu as maulhusna maknanya sangat jelas. Karena lewat monument atau tugu itu bisa memberikan gambaran daerah.

“Tidak sembarangan memang membangun tugu harus ada makna, dan lebih bagus lagi membawa pesan yang baik untuk pembangunan daerah,” tegasnya. (*)

Lebak