Warga Pandeglang Ditangkap di Malaysia, Saat Akan Bergabung Dengan ISIS
PANDEGLANG –Warga Negara Republik Indonesia (WNI) bernama Anwar (27) yang ditangkap polisi Diraja Malaysia pada Selasa (21/2), atas dugaan telah merencanakan aksi teror bersama jaringan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS),benar dan asli warga Kabupaten Pandeglang.
Dikertahui, Anwar itu warga Kampung Sinargunung, Desa Kadumalati, Kecamatan Sindangresmi, Kabupaten Pandeglang, yang merupakan putra pertama dari pasangan Astapura dan Warsih. Anwar juga berstatus sudah menikah dengan Meri Andani sekitar tahun 2012 lalu. Bahkan, sudah dikaruniai dua orang anak yakni Lintang Hidayah (5) dan Zakir Moh Umar (2).
Informasi yang dihimpun, sebelum Anwar ditangkap oleh polisi Diraja Malaysia, ia pergi dari rumahnya pada Jumat (17/2/2017) menuju Malaysia untuk bekerja di pabrik dengan salah seorang temannya yakni, Abul warga Jakarta ang merupakan sahabat lamanya Anwar karena dulu pada tahun 2016 keduanya pernah kerja bareng di Turki.
Akan tetapi kepergian Anwar ke Malaysia ternyata bukan untuk bekerja di pabrik, melainkan sudah merencanakan pergi ke Suriah dan bergabung dengan ISIS melalui Turki pada Rabu (22/2/2017). Tapi, hal itu dapat dihentikan oleh polisi Diraja Malaysia pada Selasa (21/2).
Sebelumnya, Anwar juga diketahui sudah dua kali mencoba masuk ke Suriah karena ia pernah tinggal di Turki selama 5 bulan pada tahun 2016 lalu. Tapi, ia dipulangkan ke Indonesia karena telah dicurigai polisi setempat akan bergabung dengan kelompok ISIS.
Kepergian Anwar yang berhasil dibongkar polisi Diraja Malaysia itu, bermula diketahui berkomunikasi melalui media sosial dan telepon genggamnya ada komunikasi dengan terduga anggota ISIS. Bahkan, kepergian Anwar juga telah dibiayai oleh terduga anggota ISIS tersebut sebesar Rp 3 juta.
Sedangkan, berdasarkan hasil penyelidikan polisi Diraja Malaysia, WNI yang ditangkap menerima perintah langsung dari Mohamad Wanndy Mohamad Jedi untuk melakukan serangan bom skala besar dengan peledak rakitan dalam mobil. Setelah melakukan serangan itu, mereka berencana kabur ke Suriah bergabung dengan ISIS. Wanndy adalah warga Malaysia yang terlibat dalam pengeboman di kelab malam Movidda, di Puchong tahun lalu. Bahkan ada dugaan, target kelompok ini adalah serangan untuk rombongan Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz al-Saud ketika mengunjungi Malaysia.
Camat Sindangresmi, S. Suhendy membenarkan, bahwa Anwar itu adalah masyarakat Kecamatan Sindangresmi. Bahkan, ia mengaku sudah kesana bersama aparat kepolisian dan Kodim untuk memastikannya. Ia juga membantah, jika di wilayahnya itu ada jaringan ISIS. Dan ia menegaskan, hanya ada satu orang saja yakni Anwar.
“Waktu itu saya ditelepon oleh pihak Kodim, tapi saya tidak bisa menjelaskan. Maka dari itu kami bersama-sama ke rumahnya dan benar itu masyarkat Sidangresmi. Pokoknya di wilayah Kecamatan tidak ada jaringan ISIS hanya ada satu orang doang, ya itu Anwar,” kata Suhendy saat dihubungi melalui telepon selurernya.
Kapolres Pandeglang, AKBP Ary Satriyan menegaskan, ketika pihaknya mendapatkan informasi dari Mabespolri bahwa ada orang Pandeglang yang telibat jaringan ISIS. Katanya, pihaknya langsung melakukan pengecekan dan benar terduga yang bernama Anwar itu warga Kabupaten Pandeglang.
“Ya, kami sudah melakukan pengecekan dan pendataan bahwa Anwar yang ditangkap di Malaysia itu benar warga Pandeglang,” tegasnya.
Saat disinggung kemungkinan besar dengan ditangkapnya Anwar itu, di Kabupaten Pandeglang ada kelompok lainnya tidak yang jaringannya sama-sama dengan Awar. Kata dia, yang pasti di Pandeglang itu ada beberapa narapidana yang terduga mantan teroris yang terus dilakukan pengawasan oleh pihaknya.
“Kalau yang bergerak atau tidak bergeraknya hanya pihak Densus yang mengetahuinya. Kami itu hanya melakukan pengawasan saja di wilayah Pandeglang baik itu kepada mantan terduga teroris dan lainnya. Begitu juga soal ada lagi atau tidaknya jaringan dari Anwar, hanya Densus yang tahu,” jelasnya.
Istri Anwar, Meri Andani mengungkapkan, ia bersama keluargannya baru mendegar kabar suaminya ditangkap di Malaysia itu pada Kamis sore (9/3). Itu juga karena sejumlah petugas dari Polda Banten mendatangi rumahnya. Bahkan, ia dan keluarganya juga mengaku kaget dan tidak percaya dengan kabar tertangkapnya Anwar.
“Ya, kami sudah mengetahui hal itu dari pihak Kepolisian yang datang kesini (Rumahnya,red). Tapi, sampai saat ini kami juga belum ada komunikasi dengan Anwar. Padahal saya juga sudah melarangnya untuk tidak pergi, tapi suami malah berangkat saja karena mau bekerja di sebuah toko,” Singkat Meri mengungkapkan. (*)