PANDEGLANG – Jumlah anggaran pengadaan bak sampah Dinas Lingkungan Hidup Daerah (DLHD) Kabupaten Pandeglang, TA anggaran 2017 dinilai terlalu fantastis. Soalnya, jumlah pagu anggaran pengadaan barang sebesar Rp 800 juta dari pagu anggaran sebesar Rp 1,1 miliar itu, diduga tidak sesuai dengan realisasi di lapangan.
Informasi yang berhasil di himpun, jumlah bak sampah dari pengadaan barang dan jasa pemerintah melalui DLHD Pandeglang TA 2017 sebanyak 1135 unit, dengan jumlah anggaran sebesar Rp 800 juta lebih, dari pagu anggaran sebesar Rp 1,1 miliar.
Bak sampah yang terbuat dari bahan plastik itu, di tempatkan di pinggir jalan di beberapa jalur protokol di Kabupaten Pandeglang.
Sekjen GPS Banten, Azis menilai, anggaran pengadaan bak sampah oleh DLHD yang cukup besar itu diduga tidak sesuai dengan kondisi barang di lapangan. Karena ia menduga, kualitas bak sampah cukup buruk.
“Kondisi bak sampah, kalau dilihat dari ukuran ketebalan, diperkirakan hanya 3 mili. Sementara yang saya ketahui, ketebalan harus 5 mili. Selain itu ketinggiannya juga tidak sesuai,” ungkapnya, Rabu (3/1/18)
Kata dia, anggaran pengadaan bak sampai ah yang cukup besar, kalau disesuaikan dengan fisik dilapangan itu sangat jauh dari harapan. Oleh karena itu, pihaknya meminta program pengadaan barang bak sampah itu harua ditinjau ulang.
“Jumlah anggaran dan bukti fisik di lapangan tidak sesuai. Maka kami minta, Bupati Pandeglang Irna Narulita, mengevaluasi program DLHD itu,” pintanya
Lanjutnya, lembaganya juga pernah melayangkan surat ke DLHD Pandeglang, perihal mempertanyakan soal anggaran pengadaan bak sampah yang nilainya cukup fantastis itu. Akan tetapi, hingga saat ini pihak dinas belum pernah memberikan tanggapan apapun soal surat yang dilayangkan tersebut.
“Tidak hanya soal anggaran yang kami pertanyakan, tapi kami juga menanyakan soal bukti fisik bak sampah di lapangan, yang kami nilai ada ketidak sesuaian dalam spesifikasinya,” ujarnya
Sementata, Kepala Bidang (Kabid) Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pandeglang, Kemih Kurniadi, beberapa kali dihubungi melalui sambungan telepon tidak pernah ada tanggapan. (*/Achuy)
