SERANG – Bakal calon Walikota Serang Lalu Atharussalam Rais menegaskan bahwa kepemimpinan itu sama dengan Staf.
Konsep Staf menurut Lalu, ini merupakan teladan yang ditampilkan oleh Rosulullah SAW.
“STAF itu jika dijabarkan yakni Siddik, Tabligh, Amanah dan Fatonah, ini yang dicontohkan oleh Rosulullah,” ungkap Lalu, saat silaturahmi dalam diskusi di Rumah Pelajar Islam Indonesia (PII) Banten, Selasa (25/7/2017).
Lalu merasa penting menyampaikan gagasan Staf tersebut, bahkan hal itu selalu disampaikannya dalam pembinaan pegawai.
“Ini yang selalu saya sampaikan dalam setiap membina pegawai, selama saya jadi Sekda Kabupaten Serang. Jadi pemimpin itu harus jujur dan harus lebih duluan bersikap benar, baru bisa jadi teladan untuk yang dipimpin,” ungkap Lalu.
Selain harus memiliki sikap yang layak diteladani, dan juga Fatonah (cerdas), pemimpin juga ditegaskan Lalu, harus juga mampu menyampaikan gagasan atau tabligh.
“Kalau dia dipaksakan jadi pemimpin bahaya, dia harus bisa menyampaikan gagasan dan pemikirannya, bagaimana sebuah kebenaran itu, bagaimana kebijakan pimpinan itu bermanfaat,” tegas Lalu.
Selain kepemimpinan ala Rosulullah, mantan birokrat senior ini juga menjabarkan konsep kepemimpinan sebagaimana
semboyan dan gagasan yang pernah ditanamkan oleh Ki Hajar Dewantara.
“Ing ngarso sung tulodo”
Artinya adalah di depan memberi teladan. Dengan kata lain, jika seorang pemimpin, jadilah teladan bagi orang-orang yang dipimpin.
“Ing madyo mangun karso”
Sebagai pemimpin harus mampu membangkitkan dan menggerakkan orang-orang yang dipimpin. Pemimpin mampu duduk bersama dengan yang dipimpin, untuk mendengarkan dan menggerakkan.
“Tut wuri handayani”
Kutipan ini bermakna di belakang memberikan semangat. Jadi, seorang pemimpin harus memberikan dorongan moral dan semangat bagi yang dipimpin. Dorongan yang dimaksud adalah motivasi dan semangat bagi orang-orang sekitar.
“Pemimpin juga harus konsisten, ucapannya harus bisa dipertanggungjawabkan,” ujar Ketua Kwarcab Pramuka Kabupaten Serang ini. (*)
