Gelar Seminar Nasional, UKM UPTQ UIN SMH Banten Hadirkan Said Agil Husein dan Gus Muhammad Abid Muaffan
SERANG – Unit Kegiatan Mahasiswa Unit Pengembangan Tilawatil Qur’an (UKM UPTQ) Universitas Islam Negri Sulthan Maulana Hasanudin Banten (UIN SMH BANTEN) menggelar seminar nasional “Sejarah Sanad Al-Qur’an dan Persebarannya di Nusantara” di Gedung Aula Sjadzeli Hasan lantai 2 Kampus 1 UIN SMH Banten, Kota Serang, Selasa (19/12/2023) lalu.
Seminar ini bagian dari rangkaian acara Semarak Seni Islami (SESI) sekaligus pembuka acara SESI yang diikuti oleh sekitar 80 orang masyarakat dan dihadiri oleh ketua umum UKM UPTQ, pembina UKM UPTQ, serta kepala biro administrasi akdemik, kemahasiswaan dan kerjasama UIN SMH Banten.
Pada kesempatan ini hadir narasumber yaiitu Prof. Dr. H. Said Agil Husein, M.A selaku guru besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan Gus Muhammad Abid Muaffan selaku peneliti nusantara pembina PPIQ Bogor.
Ketua pelaksana SESI tahun 2023 Wahyu Arjuna melaporkan bahwa SESI ini adalah kegiatan inti UKM UPTQ yang menjunjung nilai-nilai islami, didalamnya terdiri dari berbagai acara yaitu tamrinat hingga lailatul haflah.
“Semarak Seni Islami yang biasa kami sebut SESI adalah kegiatan inti dari UKM UPTQ yang menjunjung nilai-nilai keislaman dengan rangkaian acara dari mulai tamrinat, perlombaan, seminar hingga lailatul haflah,” ujarnya.
Dalam sambutan pembukaan, kepala biro administrasi akademik, kemahasiswaan dan kerjasama UIN SMH Banten, Dr. Bazari Syam, M.Pd.I menyampaikan bahwasannya UKM UPTQ UIN SMH Banten harus menjadi ukm yang berbeda dari ukm lainnya, ukm UPTQ harus mampu mewarnai mahasiswa kampus dengan berbagai cara yang bernilai keislaman dan menjadi UKM yang selalu memberikan kebaikan dan kemashlahatan.
“UKM UPTQ UIN SMH Banten harus mewarnai mahasiswa kampus dengan berbagai cara yang bernilai keislaman, sehingga dapat mengajak mahasiswa lainnya yang belum masuk UKM UPTQ, yang selalu memberikan perubahan setiap tahunnya agar mahasiswa tidak bingung mencari UKM di kampusnya sendiri, maka UKM UPTQ harus menjadi jawaban dari kebingungan mereka yang sedang mencari UKM. Sehingga di UKM UPTQ lah semua mahasiswa dapat mengaktualisasi diri. Jangan samakan UKM UPTQ dengan UKM yang lainnya, karena UKM UPTQ harus terus menjadi UKM yang selalu memberikan kebaikan dan kemashlahatan,” ungkapnya.
Prof. Dr. H. Said Agil, M.A sebagai narasumber dalam acara seminar nasional ini menyampaikan bahwa dalam belajar Al-Qur’an kita harus memperhatikan sanad gurunya.
“Ketika kita belajar khususnya belajar ilmu al-qur’an maka perhatikanlah sanad gurunya, apabila kita belajar kepada guru yang tidak bersanad maka gurunya adalah syaithan. Apabila ada kejelasan dalam sanad gurunya maka akan adanya keberkahan ilmu,” tuturnya.
Gus Abid Muaffan sebagai narasumber kedua menambahkan bahwasannya ada 8 ulama Al-Qur’an di Banten yang jelas sanadnya sampai ke Rasulullah SAW.
“Silsilah dan sejarah ulama Ahlul Qur’an Banten yang jelas sanadnya sampai kepada Rosulullah Saw. Ada delapan ahlul Qur’an yaitu, Kh. Sholeh Ma’mun Lontar Serang, Kh. Syihabudin Caringin Pandeglang, Kh. Bay Mahdi bin Soleh Lontar Serang, Kh. Dimyati Amin, Cidahu Pandeglang, Kh. Muhtadi Dimyati Cidahu Pandeglang, Kh. Umni Lujaini Plamunan Serang, Kh. Junaidi Abd. Qodir Cikaduen, Pandeglang, Kh. Bay Sanusi Kadumerek Pandeglang,” ungkapnya.
Dalam closing statmentnya Gus Abid Muhaimin memberikan pesan kepada seluruh peserta yang hadir bahwasannya segala sesuatu itu pasti ada zakatnya dan zakatnya ilmu adalah mengajar.
“Segala sesuatu ada zakatnya, dan zakatnya ilmu adalah mengajar,” Pungkasnya. (*/Red)