Salah Gambar Pahlawan di Buku SD, Dindikbud Kota Serang Teledor

DPRD Cilegon Idul Adha

SERANG – Front Aksi Mahasiswa (FAM) UIN Banten menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Serang, Kamis (19/4/2018).

Aksi tersebut buntut dari adanya kesalahan gambar pada buku paket Bahasa Jawa Banten yang diedarkan ke Sekolah Dasar (SD) atau Madrasah Ibtida’iah (MI) yang diperuntukkan bagi kelas 6 SD/MI Kota Serang.

Dalam buku tersebut, gambar yang tercetak adalah gambar Sultan Hasanudin Makassar bukan Sultan Maulana Hasanudin Banten, padahal dalam isi buku tersebut menceritakan Sultan Maulana Hasanudin Banten.

DPRD Pandeglang Kurban

Koordinator aksi, Harul Ilmi menilai, ada keteledoran dari Dinas Pendidikan Kota Serang terhadap buku tersebut yang dicetak sejak tahun 2014.

“Artinya, dalam waktu 4 tahun ini generasi Banten telah dibodohi tentang sejarah, anak-anak SD di Kota Serang setiap hari mengkonsumsi gambar Sultan Hasanudin Makassar sebagai pahlawan Banten,” ucapnya.

Gerindra Banten Idul Adha

Ia menilai keteledoran dan kurangnya pengecekan dari pihak Dinas Pendidikan Kota Serang terhadap buku tersebut adalah sebuah tragedi dalam penyimpangan sejarah.

“Buku tersebut akan menjadi indoktrinisasi kepada generasi muda, bahwa sosok Sultan Hasanudin Makassar sebagai Sultan Maulana Hasanudin Banten, sudah berapa ribu anak bangsa yang tertipu terhadap sosok Pahlawan Banten yang aslinya itu bukan,” ujarnya.

Kpu

Massa aksi pun menuntut kepada Dinas Pendidikan Kota Serang untuk segera menarik peredaran buku tersebut di sekolah-sekolah di seluruh Kota Serang.

Sementara itu, Kepala Bidang TK/SD Dinas Pendidikan Kota Serang, Tb. Suherman yang menemui massa aksi menyampaikan apresiasi dan terimakasihnya kepada mahasiswa yang memberikan koreksi dan masukkannya terhadap buku paket yang dicetak Dindik sejak tahun 2014 lalu.

“Pak Kadis menyampaikan amanat kepada saya bahwa buku tersebut pada saat dicetak untuk kelas 6 di tahun 2014 itu hanya dicetak satu kali,” ucap Kabid TK/SD Dindik Kota Serang.

Ia pun mengatakan bahwa buku tersebut telah ditarik oleh Dindik dari sekolah-sekolah di tahun 2018 karena menjadi perdebatan.

“Karena menjadi debatable, tanggal 8 Februari 2018, Dindik melalui upt sudah menarik semua buku-buku tersebut,” ungkapnya.

Dindik pun berjanji akan melakukan revisi terhadap buku-buku tersebut, “revisinya sedang dipersiapkan, sekarang gambar yang menjadi debatable itu akan dicoret, akan dicetak cerita ketokohannya aja tanpa gambar,” tukasnya.

Kabid TK/SD Dindik pun menyatakan bahwa pihaknya masih akan terus berupaya menarik seluruh buku yang masih beredar di sekolah-sekolah.

“Dalam waktu dekat, kita coba akan tarik buku-buku yang masih tersisa di peredaran,” tandasnya. (*/Ndol)

Golkar Banten Idul Adha
WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien