Santri Tahfizh Qur’an Aliyah Mathla’ul Anwar Gelar Buka Bersama Alumni
PANDEGLANG – Santri Tahfizh Qur’an Aliyah Mathla’ul Anwar menyelenggarakan Buka Bersama Alumni, pada Jum’at (17/5/19). Pada agenda tersebut hadir Alumni, Kepala Sekolah MI MA Pusat Kyai Raffiudin, Guru Bahasa Mr. Oji dan Panglima Komando Pusat PCI MA Ade Badri.
Kesempatan ini tidak disia-siakan oleh Alumni Aliyah 1992 Ade Badri, beliau mengunjungi Pesantren Tahfidzh Aliyah MA. Dalam Kunjungannya Alumni ini berbagi informasi dan motivasi kepad para santri, memberikan wakaf Al-quran kepada seluruh santri yang hadir sekaligus buka puasa bersama ala santri yaitu babacakan.
Ade Badri, yang juga selaku Panglima Komando Pusat PCI MA, memberikan motivasi dan smangat kepad seluruh santri agar terus berinteraksi dengan Al quran.
“Dengan memahami, mendalami dan menghafalnya.. insyaallah Alquran ini akan memberikan keberkahan dalam hidup dan akan menjadi syafaat di yaumil akhir nanti,” tuturnya kepada redaksi.
Panglima PCI MA Juga membahas tentang kemuliaan Ramadhan. ia menjelaskan Ramadhan adalah bulan mulia, penuh berkah dan ampunan, sejatinya adalah kenikmatan yang luar biasa dari Allah SWT ketika Allah menghdirkan kita di bulan ini. Sebagai wujud syukur atas nikmat Ramadhan, dengan cara meningkatkan amaliah yang Allah sudah tetapkan pada manusia, karena target akhir dari Ramadhan ini adalah menjadi pribadi Taqwa. Setiap tahun kita bertemu dengan bulan Ramadhan, kadang Ramadhan lewat begitu saja, tanpa bekas yang berarti bagi ruhani.
“Sebelas bulan kita terjun kedalam aktivitas keseharian sampai lengah terhadap tujuan hakiki kita datang kedunia ini yakni mengabdi kepada Allah swt, mensyukuri hidup, menikmatinya, memberikan yang terbaik dari diri kita dan melayani sesama manusia dengan ketulusan,” jelasnya.
Inilah saatnya mengingatkan diri untuk kembali kepad sifat asal kita yaitu “fitrah”. Kita semua terlahir dalam keadaan fitrah, Suci, murni, dan bersih seperti kertas putih. Ada saat dimana kita merindukan sifat asli ini ketika berada dalam keterpurukan dan kebosanan menjalani ritme hidup yang dinamis.
“Kerinduan untuk kembali ke rumah asal ini adalah masuk kedalam spiritual Ramadhan yakni dengan menjalankan amal – amal ramadhan, menahan lapar dan haus di siang hari, melaksanakan ibadah malam dengan Teraweh, melakukan tadarus quran dan memahami maknanya, mengeluarkan zakat, berinfak, shodaqoh serta amaliah sunnah lainnya setelah kita melaksanakan yang wajib,” paparnya.
Di bulan ini, lanjut Ade, saatnya para alumni bisa berkontribusi amal – amal mulianya untuk kemajuan dan perkembangan Pesantren Tahfidzh MA hususnya.
“Ini adalah bulan ibadah, bulan pahala berlipat, bulan penuh berkah kebahagiaan, dengan membahagiakan para santri dan guru, Insyaallah Allah akan membahagiakan kita bersama dan melipat gandakan pahala kita,” pungkasnya. (*/Red).