Sebuah Refleksi di Hari Anak Nasional: Sudahkah Mereka Mendapatkan 7 Hak Ini?

Indonesia – Dunia anak-anak pada saat ini kian terancam. Pesatnya teknologi sudah tak mampu lagi dibendung. Banyak anak-anak yang sudah berpikiran dewasa sebelum masanya. Mereka seakan-akan tidak pernah menikmati indahnya masa anak-anak.

Ini bukan tentang apakah anak-anak Indonesia telah mendapatkan pendidikan yang layak maupun mendapatkan penghidupan yang layak. Kita semua tahu bahwa banyak anak Indonesia yang cukup beruntung mendapatkan pendidikan gratis saat ini. Namun, dibalik semua itu mereka sebenarnya haus akan hak-haknya dalam bentuk dukungan moral.

1. Sudahkah mereka mendapatkan kebebasan menentukan cita-citanya?

Anak-anak memiliki daya imajinasi yang tinggi. Setiap hal yang ia lakukan selalu berhubungan dengan apa yang ia imajinasikan. Coba tanya anak-anak. Cita-citanya apa? Pasti dokter. Mengapa? Karena hal yang mutlak diajarkan adalah dokter merupakan satu-satunya profesi yang menjanjikan. Gak ada profesi lain yang menjanjikan seperti dokter. Most of the times.

Nah, disinilah anak harus mendapatkan pengertian bahwa ia tak harus menjadi dokter, bebaskan ia menjadi apa yang ia mau. Biarkan ia memilih, biarkan ia berkreasi.

2. Sudahkan mereka mendapatkan kebebasan untuk tak terpapar teknologi hingga kecanduan?

Anak-anak yang hidup di masa teknologi berkembang pesat seperti saat ini pasti sudah tak asing lagi dengan tablet, smartphone dan berbagai gadget. Perkembangan teknologi memang tidak bisa dihindari. Tapi orang tua bisa meminimalisir hal tersebut. Paparan teknologi dan gadget pada anak-anak kurang baik karena hal tersebut berpotensi menyebabkan kecanduan.

3. Sudahkah mereka menikmati dunia anak-anak yang sebenarnya?

Dunia anak-anak adalah dunia yang indah dan penuh keceriaan. Mereka seakan memiliki dunia ini. Bermain bersama teman-teman sebaya dan tidak terpapar tontonan yang mengancam masa depannya, merupakan kewajiban orang tua untuk membimbing anak-anaknya menikmati masa indahnya. Biarkan mereka bermain dan hidup dalam imajinasi aktif mereka.

Pijat Refleksi

4. Sudahkah mereka mendapatkan kasih sayang penuh dari orang tua dan memiliki keluarga yang harmonis?

Keluarga memiliki pengaruh yang sangat penting dalam perkembangan anak. Keharmonisan keluarga secara langsung berdampak kepada psikologis anak-anak. Anak-anak yang memiliki keluarga harmonis cenderung bahagia dari pada mereka yang mengalami keluarga broken home. Sebagai oramg tua, jaga psikologis anak-anak kita ketika menghadapi masalah.

5. Sudahkah mereka mengenal bangsanya?

Moral anak-anak saat ini dipertaruhkan. Banyaknya tontonan yang tidak mendidik menjadikan anak-anak zaman sekarang tidak lagi mengenal bangsanya. Padahal bangsa yang besar berada di pundak mereka nantinya. Generasi penerus bangsa yang akan melanjutkan tonggak estafet masa depan bangsa ini.

6. Sudahkah mereka mendapatkan pendidikan religi dan spiritual yang memadai?

Selain pendidikan moral, hal yang tak kalah pentingnya adalah pendidikan agama dan spiritual yang sangat penting ditanamkan sejak kecil. Nilai-nilai spiritual itu akan membantu mereka menjalani hari demi hari dalam hidup mereka. Tuntunan agama akan membimbing sang anak agar selalu bersyukur atas apapun yang terjadi.

7. Sudahkah mereka mendapatkan karakter mereka masing-masing?

Setiap anak memiliki karakteristik yang berbeda. Menanamkan nilai-nilai karakter membuat mereka mampu menjadi pribadi yang memiliki ciri khas tersendiri. Pribadi yang tidak meniru orang lain untuk menciptakan kesuksesannya di masa depan.

Mari kita selamatkan generasi penerus bangsa. Jangan sampai kecanggihan teknologi menjerumuskan mereka dalam masa depan yang suram.

 

Sumber : idntimes.com

KPU Cilegon Terimakasih
WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien