Misteri Pulau Kubur di Teluk Banten

Sankyu

SERANG – Diantara keindahan gugusan pulau-pulau di Perairan Teluk Banten, seperti Pulau Panjang, Pulau Lima, Pulau Tunda, Pulau Pisang dan sebagainya. Terdapat satu pulau yang tak berpenghuni dan menyimpan misteri di dalamnya.

Pulau tersebut oleh masyarakat setempat disebut Pulau Kubur, karena dulunya memang dijadikan sebagai kuburan. Pulau ini masuk ke dalam wilayah Kecamatan Kasemen, Kota Serang, Banten.

Mungkin masih banyak orang Banten sendiri yang belum mengetahui keberadaannya, bahkan misteri yang tersimpan di pulau yang berlokasi dalam koordinat -5.9813889, 106.1508333 itu.

Untuk mengungkap lebih dekat tentang latar belakang misteri apa yang terdapat di Pulau Kubur, redaksi faktabanten.co.id coba mengeksplorasinya pada hari Minggu (24/6/2018).

Ketika mulai mendekati Pulau Kubur yang ditumbuhui lebatnya mangrove serta vegetasi lainnya ini, aura keindahan yang tampak dan terasa ada perbedaan dibanding dengan pulau-pulau di sekitarnya yang jaraknya berdekatan, seperti Pulau Lima dan Pulau Pisang yang sudah dijadikan objek wisata. Terlebih Pulau Panjang yang diketahui ramai dihuni manusia.

Selain itu, meski terlihat puluhan pemancing “ngoyor” di sekitar Pulau Lima dan Pulau Pisang. Namun Pulau Kubur ini tampak sepi dari pemancing.

Menurut salah satu pemancing yang sering mancing Cumi-cumi Kadut di pulau-pulau yang ada di Teluk Banten, sepinya pemancing di pulau misterius itu lantaran dianggap angker.

Sekda ramadhan

“Dulu pernah mancing di Pulau Kubur, temen nemuin kepala (Tengkorak) orang, makanya pada mancingnya ke Pulau Lima,” kata Wahyu, pemancing asal Cibeber, Cilegon, Minggu (24/6/2018).

Menurut salah satu Nelayan setempat, Mang Idris, yang mengungkapkan latar belakang misteri keangkeran Pulau Kubur itu. Dimana pada masa penjajahan Belanda dulu, pulau tersebut dijadikan tempat mengubur orang-orang Belanda.

Hal itu dilakukan, entah karena dulu leluhur Banten ini fanatik tidak ingin tanah airnya menampung jasad para penjajah, atau memang itu bagian dari strategi para pejuang untuk menghilangkan jejak dari penjajah. Wallahua’lam…

“Makanya dinamakan Pulau Kubur karena emang kuburan untuk orang Belanda,” ungkap Mang Idris, saat ditemui di perairan sekitar Pulau Kubur.

Ketika ditanyakan soal adanya Tengkorak manusia yang muncul ke permukaan karena adanya abrasi atau entah gejala alam lainnya, sehingga ditemukan oleh pemancing, Mang Idris justru menceritakan kejadian yang lebih seram di Pulau Kubur.

“Ya bisa saja soalnya pernah ada Nelayan di Kampung saya juga pernah dapat kaki manusia di Pulau Kubur ini, malah dibawa pulang buat jejorangan (bercandaan) ke warga. Lha iye ge semalaman gak bisa tidur dikejar bebongkong (hantu). Akhirnya dibalikin lagi,” paparnya.

Sayangnya Mang Idris dan beberapa pemancing tidak bersedia ketika diajak untuk mendarat ke Pulau Kubur. Saat itu, Minggu (24/6/2018) sore, memang cuaca sedang buruk berupa angin kencang dan ombak besar mulai datang diringi turunnya hujan. Mereka lebih memilih buru-buru untuk kembali ke daratan Pulau Jawa tepatnya di Kecamatan Bononegara. (*/Ilung)

 

Honda