SERANG – Menjelang Kongres Pemilihan Ketua Askot PSSI Kota Serang konstelasi politik ditubuh organisasi induk cabang olahraga sepakbola itu semakin dinamis.
Setelah Muncul Nama-nama seperti Maryaman (pengurus Banten Jaya FC), Ari Winanto (Manajer SSB Bintang Muda) dan Subadri Ushluhudin (Wakil Walikota Serang) muncul lagi nama Agus Kurniawan yang merupakan Ketua Komunitas Sepak Bola Serang (KSBS).
Dalam pemberitaan, Agus Kurniawan biasa disapa Iwan mengaku telah didukung 5 Sekolah Sepak Bola (SSB) yang menjadi Voter PSSI Kota Serang yaitu SSB Blaster, SSB KSBS, SSB Mandiri United, SSB Persil Raya, SSB Sabar Utama.
Namun beberapa Voter yang disebutkan Iwan membantah telah memberi dukungan. Bantahan tersebut disampaikan oleh SSB Persil Raya dan SSB Mandiri United.
Ketua umum SSB Persil Raya Sahroni membantah SSB-nya telah memberikan dukungan. Sahroni mengaku SSB-nya belum memberikan dukungan kepada siapapun dalam perhelatan pemilihan ketua askot PSSI Kota Serang yang akan digelar bulan Desember mendatang.
“SSB Persil Raya sampai saat ini belum memberikan dukungan kepada siapapun. Persil Raya ingin mengetahui terlebih dahulu latar belakang dan komitmen para calon dalam memajukan sepakbola Kota Serang,” terangnya saat dihubungi wartawan, Kamis (1/8).
Hal senada disampaikan oleh Ketua SSB Mandiri United Mukhsin yang akrab disapa Ocin. SSB yang dikomandoninya juga belum menetapkan dukungan kepada siapapun. “Saya tegaskan Mandiri United Belum memberikan dukungan kesiapapun,” singkat Ocin.
Sementara itu, Wakil Ketua PSSI Kota Serang Daddy Hartadi saat dimintai komentarnya mengakui jika menjelang Kongres pemilihan Ketua Askot PSSI Kota Serang konstelasinya semakin meninggi. Hal itu kata Daddy masih wajar karena bagian dari dinamisasi organisasi. Namun dirinya menyayangkan jika ada bakal calon ketua yang mengklaim-klaim nama voter.
“Kurang elok jika mengklaim atau menyebut nama voter yang mendukung, karena memang belum ada yang ditetapkan menjadi calon. Mereka yang mengaku akan maju masih menjadi bakal calon saja sifatnya. Ini agar dalam tubuh organisasi tidak terjadi faksi-faksi dan tetap bisa menjaga kebersamaan dalam menjalankan organisasi. Periode pengurus yang sekarang belum habis masa kepengurusannya,” terangnya. (*/Red)