Nelayan Anyer Mengaku Tak Ada Penyedotan Pasir Laut di Perairan Sangiang untuk Proyek LCI

SERANG – Isu akan adanya penambangan pasir laut di sekitar perairan Pulau Sangiang Anyer, Kabupaten Serang, untuk kepentingan reklamasi pabrik kimia PT Lotte Chemical Indonesia (LCI) di Cilegon, ternyata ditanggapi santai oleh sejumlah nelayan di Kawasan Anyer.

Saat berbincang dengan wartawan, Darwis nelayan yang biasa menambatkan kapalnya di Pelabuhan Paku Anyer ini, mengaku pernah mendengar tentang rencana penambangan pasir laut tersebut.

Namun Darwis atau yang akrab disapa Kang Oleng, menyatakan hingga saat ini nelayan di Anyer belum melihat dan menemukan adanya aktivitas kapal sedot pasir yang beroperasi di Perairan Sangiang.

“Belum ada ya kapal sedot di sekitar sini. Memang akhir-akhir ini pada ngomongin ada penyedotan pasir laut katanya, tapi saya setiap hari ke laut, gak nemuin ada kegiatan itu,” ungkap Kang Oleng, Sabtu (26/10/2019).

Oleng sendiri mengaku belum tahu apa dampak yang akan dirasakan nelayan, jika dilakukan penambangan pasir laut di perairan Anyer. Dia sendiri mengakui pernah menghadiri undangan sosialisasi dan pembahasan terkait rencana tersebut, beberapa waktu yang lalu.

“Waktu itu sih pernah ikut sosialisasi tentang penyedotan pasir ini. Di pertemuan itu, tim ahli dan dari pemerintah Dinas LH jelasin bahwa nelayan tidak akan dirugikan, karena kapal sedotnya canggih dan kegiatannya juga dalam satu hari itu tidak full (penuh waktu). Kalau saya sih belum tahu ya, yang penting kapal nelayan masih bisa jalan nyari ikan dan gak dilarang,” ujar Oleng.

Dia sendiri mendengar bahwa akan ada kompensasi dan bantuan untuk nelayan, jika aktivitas penambangan pasir laut dilakukan.

“Kalau ada bantuan, nelayan disini sih kayaknya setuju-setuju aja. Yang penting sudah sesuai izinnya dari pemerintah, dan kita nelayan diajak bicara dulu, gak ujug-ujug nyedot pasir. Tapi emang kalau sekarang belum ada kegiatan apa-apa ya di laut Anyer,” tandasnya.

Perahu nelayan Anyer yang biasa mengantar wisatawan ke Pulau Sangiang / Net
Pijat Refleksi

Nelayan Anyer lainnya, Edi Junaedi, juga mengaku saat ini dirinya belum mendapati ada kegiatan penambangan pasir laut di perairan Sangiang.

Edi yang biasa mancing dengan Perahu Katir ini, meminta agar pihak perusahaan dan pemerintah berkoordinasi lebih dulu dengan nelayan jika akan dilakukan penambangan.

“Gak bisa umpet-umpetan pastinya, kan kita setiap hari di laut pasti tahu. Haruslah ada koordinasi dulu, biar nelayan juga gak terganggu dan bisa menyesuaikan,” ungkap Edi.

Diakui Edi, di perairan Anyer sekitar Pulau Sangiang memang pernah ada kegiatan penambangan pasir laut. Saat itu untuk kepentingan pembangunan pabrik Krakatau Posco pada tahun 2011 lalu.

“Waktu itu (penambangan pasir laut) memang waktunya gak lama, sebentar aja katanya udah nyedot (pasir) 2 juta kubik. Sampe sekarang biasa-biasa aja kondisi laut, dan memang yang sekarang belum ada kegiatan lagi,” jelas Edi.

Sementara Kepala Desa Cikoneng, Kecamatan Anyar, Nurwahdini, juga mengaku mendengar isu penambangan pasir laut di wilayahnya di sekitar Pulau Sangiang untuk proyek PT Lotte di Cilegon. Namun Kades menegaskan bahwa hingga saat ini tidak ada kegiatan tersebut.

“Saya cek memang belum ada kegiatan,” ujarnya.

Dia mengatakan, kegiatan apapun di wilayah pemerintahannya tentu harus dilakukan koordinasi dan sosialisasi dengan masyarakat. Hal tersebut sangat penting agar bisa diterima dengan baik dan berjalan kondusif.

“Kalau semuanya dibicarakan sejak awal, dan masyarakat bisa mengerti, InsyaAllah kegiatan apapun disini akan kondusif,” pungkasnya. (*/Angga)

KPU Cilegon Terimakasih
WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien