836 Jemaah Haji Asal Kota Serang Jalani Pemeriksaan Kesehatan
SERANG – Sebanyak 836 calon jemaah haji asal Kota Serang menjalani proses pemeriksaan kesehatan jelang pemberangkatannya ke tanah suci, Selasa (10/4/2018), di Kantor Dinas Kesehatan Kota Serang.
Kepala Dinas Kesehatan, Toyalis mengatakan, bahwa pemeriksaan kesehatan calon jemaah haji Kota Serang akan dilaksanakan selama 3 hari mulai dari tanggal 10-12 April 2018.
“Total keseluruhan jemaah haji ada 836 orang yang akan menjalani pemeriksaan kesehatan, belum termasuk pembimbing yang dari provinsi dan tenaga kesehatannya, semua diarahkan diperiksa di Kota,” ucapnya kepada awak media, di sela-sela pemeriksaan calon jemaah haji.
“Pemeriksaan akan digelar 3 hari, tanggal 10-12 April. Tapi untuk hari ini ada sekitar 298 jemaah yang menjalani pemeriksaan kesehatan,” imbuhnya.
Dikatakan Toyalis, pemeriksaan tersebut lebih kepada pemeriksaan kondisi fisik dan generalisasi check-up calon jemaah. Khusus untuk calon jemaah perempuan, diadakan pula pemeriksaan kehamilan.
“Jemaah diperiksa apakah ada yang memiliki penyakit kronis, yang kalau dipaksakan dikhawatirkan tidak akan mampu secara fisik. Dan kalau perempuan di cek apa sedang mengalami kehamilan atau tidak, karena kalau hamil itu dinyatakan tidak boleh berangkat,” ungkapnya.
Ia pun menjelaskan bahwa usai menjalani pemeriksaan di daerah, calon jemaah akan kembali dicek kesehatannya saat di Bandara.
“Setelah diperiksa disini, nanti ada pengecekan di Bandara. Tapi kalau ibu muda diperiksa lagi kehamilannya, takutnya disini dia ngibul, pakai air kencing orang lain yang dibawa dari rumah, kalau di Bandara kan susah dan ga bisa ngelak,” ujarnya.
Lebih lanjut disampaikan Toyalis, bahwa inti pemeriksaan tersebut dilakukan lebih kepada pendataaan bagi para petugas kesehatan bilamana ada calon jemaah yang memiliki riwayat kesehatan yang masih ditolerir untuk berangkat, tetapi masuk kedalam pengawasan petugas seperti penyakit darah tinggi dan penyakit kencing manis.
“Kalau ada yang punya penyakit darah tinggi atau kencing manis, itu biar nanti ada pengawasan dari petugas terhadap jemaah yang memiliki penyakit tersebut,” tandasnya.
Bukan hanya menjalani pemeriksaan kesehatan, calon jemaah haji pun diberikan antibodi seperti suntik meningitis agar para jemaah tidak terinfeksi virus meningitis yang dibawa oleh jemaah-jemaah dari penjuru dunia atau pun negara-negara lain.
“Disini jemaah disuntik meningitis sebagai antibodi mereka, itu untuk melindungi mereka dari pemaparan virus meningitis yang kemungkinan bisa terjadi yang dibawa oleh jemaah haji dari berbagai belahan dunia,” bebernya.
“Karena suntik meningitis itu wajib, salah satu syaratnya harus disuntuk itu,” lanjutnya.
Lebih lanjut, Toyalis menyampaikan adanya regulasi yang dipakai jemaah haji di tahun ini yang berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, dimana jemaah haji akan punya sistem barcode sebagai histori kesehatannya yang akan menjadi panduan bagi para petugas kesehatan baik saat di Bandara atau pun di tanah suci nanti.
“Kalau dulu kan file nya masih pembukuan, tapi kalau sekarang sudah sistem barcode. Jadi nanti tinggal di barcode maka akan muncul riwayat kesehatan dari jemaah tersebut,” jelasnya.
“Dengan sistem baru seperti itu, tentu akan lebih singkat dan cepat. Kalau dulu kan mesti buka-buka file buku yang tebal-tebal, sekarang tinggal di scan aja barcodenya. Namun terkait kendala yang dialami sih belum tau, kan sistem ini masih baru” tandasnya. (*/Ndol)