Aktivitas Perataan Lahan PT Sulfindo Adiusaha Dikeluhkan Nelayan Puloampel
SERANG— Nelayan Kecamatan Puloampel, Kabupaten Serang mengkhawatirkan aktifitas perataan lahan yang tengah di lakukan oleh PT. Sulfindo Adiusaha akan berlanjut pada kegiatan reklamasi.
Hal itu lantaran, lahan urugan atau perataan yang bersebelahan dengan perusahaan pembangkit listrik PT. Merak Energy Indonesia itu, jaraknya hanya beberapa meter saja dari bibir pantai di Desa Mangunreja yang berbatasan dengan Desa Salira.
“Itu kan jaraknya dekat sekali dengan laut, apalagi tidak ada pondasi batas tanggul atau TPT kalau itu untuk konstruksi bangunan. Kita khawatir saja nanti itu diteruskan ke laut dan jadi jetty lagi. Posisi nelayan pasti makin terjepit, pasti makin banyak kapal-kapal raksasa,” ungkap Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kecamatan Puloampel, Salimudin, Minggu (12/4/2020).
“Sejauh ini kita belum dilibatkan atau diajak musyawarah terkait Amdal, ya mudah-mudahan kegiatan Sulfindo itu tidak sampai ke laut,” ujarnya berharap.
Diketahui, adanya lalu lalang truk-truk besar dari aktifitas perataan lahan yang materialnya berasal dari perbukitan yang lokasinya berada di belakang pabrik kimia tersebut, dikeluhkan oleh warga pengguna jalan yang terganggu karena kondisi jalan Pulomerak-Bojonegara banyak material tanah dan batu yang jatuh dari truk angkutan yang tidak ditutup terpal.
Humas PT. Sulfindo Adiusaha, Adi Irawan hingga saat ini belum menanggapi konfirmasi wartawan.
Sementara itu Camat Puloampel, Taufik, saat pernah dikonfirmasi terkait hal itu pada pekan lalu, menegaskan kalau dalam kegiatan milik PT Sulfindo Adiusaha itu tidak akan ada reklamasi. (*/Ilung)