Badai Dahlia Makan Korban, Nelayan Hilang di Pantai Selatan Lebak

LEBAK – Cuaca buruk yang disebabkan oleh siklon tropis Dahlia yang melanda sebagian wilayah Banten saat ini, memakan korban jiwa. Di perairan pantai Selatan Lebak Banten seorang nelayan dikabarkan hilang.

Hal ini didapat dari keterangan, Kasi Subops Badan Search and Rescue Nasional (Basarnas) Banten, Heru Amir melalui press rilis yang disampaikan melalui pesan whatsapp, Jumat (1/12/2017).

Menurutnya, Kantor Pencarian dan Pertolongan Basarnas Banten menerima laporan bahwa seorang nelayan bernama Erik (18) asal Kampung Tanjung Panto, RT 017/004, Desa Muara, Kecamatan Wansalam Kabupaten Lebak – Banten hilang di area peangkapan ikan (Bagang) daerah Binuangen Tanjung Panto saat cuaca ekstrem melanda wilayah tersebut.

“Pada TW 1201 2110 G, Kantor Pencarian dan Pertolongan Banten (Basarnas Banten) terima info kondisi membahayakan jiwa 1 orang nelayan belum diketemukan di area tangkap ikan Binuangeun,” ungkapnya, Sabtu (2/12/2017) malam dini hari.

Heru mengatakan, ditetapkannya seorang nelayan hilang akibat cuaca ekstrem di perairan Pantai Selatan didapat dari keterangan orang tua korban, Solihin (40) yang melaporkan ke kantor kepolisian setempat.

Lebih lanjut, ia menceritakan diduganya hilang di areal penangkapan ikan. Menurut penuturan, sebelumnya orang tuanya sendiri yang mengantarkan korban ke lokasi tersebut.

DPRD Cilegon Anti Korupsi

Tapi, saat akan dijemput di areal tangkap ikan korban tidak ada hanya ada lampu menyala dan jaket korban di tempat tangkap ikan.

“Sebelumnya Korban diantarkan oleh saksi (orang tua korban-red) menuju Bagang (perahu rumah/tempat tangkap ikan) untuk mencari ikan, kemudian ketika orang tuanya akan menjemput, korban pada TW 1201 0530 G, tetapi tidak menemukan korban berada di dalam bagang,” paparnya.

Dugaan sementara, menurutnya, bahwa korban terhantam oleh ombak yang cukup tinggi, karena cuaca sangat buruk yang terjadi daerah pantai Selatan Banten.

“Karena sudah 7 hari cuaca dan gelombang tinggi melanda wilayah Pantai Selatan dan keterangan saksi bahwa korban memiliki riwayat sering mengalami pusing sakit kepala,” jelasnya.

Saat ini, tambahnya, pihak Kepolisian berkoordinasi dengan Polairud Binuangeun dan dibantu Nelayan dengan menurunkan 7 perahu kincang sedang melakukan pencarian korban di sekitar TKP.

Menanggapi laporan tersebut, Kantor Basarnas Banten langsung memberangkatkan 1 Tim Rescue menuju lokasi unruk mencari Korban.

“Pada TW 1201 2130 G, Kantor Pencarian dan Pertolongan Banten memberangkatkan 1 Team Rescue menuju lokasi musibah,” pungkasnya. (*/Temon)

KS Anti Korupsi
WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien