Cerita Warga Taktakan Setelah Beroperasinya Truk Sampah Tangsel; Sering Muntah dan Bikin Gak Nafsu Makan

Hut bhayangkara

SERANG – Masyarakat Kelurahan Cilowong, Kecamatan Taktakan, Kota Serang mengaku resah dengan aktivitas truk pengangkut sampah asal Kota Tangerang Selatan (Tangsel) yang dibawa menuju TPAS (Tempat Pembuangan Sampah Akhir) Cilowong, Kecamatan Taktakan, Kota Serang sejak beberapa pekan terakhir.

Hal itu lantaran aroma bau yang menyengat yang ditimbulkan dari truk-truk pengangkut sampah tercium warga saat melintasi pemukiman penduduk saat menuju TPAS Cilowong.

Seperti yang diungkapkan salah seorang warga Kelurahan Cilowong, Harapan. Diakuinya, jika semenjak beraktivitasnya truk pengangkut sampah asal Tangsel membuat keluarganya kerap mengalami mual dan muntah-muntah.

“Duh bau banget. Truk sampah lewat kayaknya bukan per jam lagi, tapi udah per menit, kayaknya 5 menit sekali itu lewat, sampai 24 jam. Istri sama anak saya sering muntah-muntah karena baunya, apalagi air lindinya itu berceceran ke jalan, duh bau banget,” kata Harapan saat ditemui awak media, Kamis (21/10/2021) sore.

Tinggal persis di pinggi Jalan Taktakan, diakui Harapan, jika aroma bau yang ditimbulkan dari truk pengangkut sampah asal Tangsel turut mempengaruhi terhadap nafsu makannya. Bahkan, istrinya turut menderita sakit mata diduga akibat aktivitas truk sampah asal Tangsel.

Loading...

“Duh keganggu juga kalau mau makan, jadi gak enak karena bau banget kan. Belum lagi sekarang banyak lalat ijo di rumah, gimana mau makan pas liat makanan udah dikerubutin lalat. Ini istri saya sampai sakit mata, banyak yang kena sakit mata semenjak ada aktivitas truk sampah dari Tangsel ini,” ujarnya.

Bukan hanya dirasakan warga Kelurahan Cilowong, bau menyengat dari truk pengangkut sampah asal Tangsel turut dirasakan oleh warga Kelurahan Taktakan, Kecamatan Taktakan, Welly. Menurutnya, meski kondisi rumahnya berada jauh dari TPAS Cilowong, namun aktivitas truk pengangkut sampah dari Tangsel turut berdampak terhadap warga yang lokasi pemukimannya dilewati oleh truk pengangkut sampah asal Tangsel.

“Iya bau banget. Karena kan lewat sini juga, kan sebelum ke sana (TPAS Cilowong) lewat sini dulu, jadi pasti kecium lah. Apalagi kalau malam, itu baunya kayak lebih menyengat, baunya kayak nempel gitu dijalan,” kata Welly.

“Kalau gak salah sih sejak 2 minggu terakhir aja, semenjak truk-truk sampah dari Tangsel itu lewat,” imbuhnya.

Diketahui, mulanya TPAS Cilowong di Kelurahan Cilowong, Kecamatan Taktakan, Kota Serang dijadikan lokasi pengolahan dan pembuangan sampah dari Kota Serang dan Kabupaten Serang.

Namun pada April 2021, Pemkot Serang bersepakat untuk bekerjasama dengan Pemkot Serang untuk melakukan pengolahan sampah Tangsel di TPAS Cilowong.

Dalam kesepakatan yang terbangun dalam kurun waktu 3 tahun itu, Pemkot Serang menerima kompensasi sebesar Rp 48 miliar dari Pemkot Tangsel untuk pengolahan sampah. Sementara, Pemkot Tangsel mengirimkan 400 ton sampah ke Kota Serang setiap harinya. (*/YS)

KPU Pdg Coklit
WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien