SERANG – Pemerintah Kelurahan Umbul Tengah, Kecamatan Taktakan, Kota Serang terus memberikan pelayanan terbaik untuk warganya. Hal itu terbukti dengan digelarnya sosialisasi tanggap darurat bencana di Kantor Kelurahan Umbul tengah, Kamis (11/7/2019).
Lurah Umbul Tengah, Edi Junaedi mengatakan, kegiatan sosialisasi tanggap bencana digelar semata-mata untuk memberikan pemahaman dan pengetahuan kepada masyarakat tentang bagaimana menghadapi musibah kebakaran di lingkungan masyarakat.
Dijelaskan Edi, kebakaran yang sering terjadi di lingkungan masyarakat sering disebabkan kebocoran gas dan konsleting listrik, maka lanjut Edi, dengan sosialisasi ini masyarakat bisa mengetahui tatacara penanggulangan pertama dalam menghadapi musibah tersebut.
“Pelatihan ini sangat berguna bagi masyarakat agar mereka (warga-red) tidak panik dalam menghadapi musibah seperti bocornya gas yang menimbulkan kebakaran, maka pelatihan ini untuk meminimalisir itu semua,” kata Edi.
Tak hanya itu, dipaparkan Edi, pelatihan ini juga diberikan kepada pengrajin bata.
“Di kelurahan Umbul Tengah ini agak rawan kebakaran karena disini sebagian masyarakat berprofesi sebagai pengrajin batu bata yang dimana letak pembakaran batu bata berdampingan dengan rumah para pengrajin. Maka sering terjadi kebakaran karena api menjalar ke tempat tinggal mereka,” tandasnya.
Sementara itu, Kasi Kebakaran Damkar Kota Serang Uba Agus Mauludin mengatakan, pihaknya mengapresiasi kegiatan yang dilakukan Lurah Umbul Tengah.
“Kegiatan sosialisasi di tengah masyarakat tentang tanggap bencana merupakan hal yang penting dilakukan karena hal ini menyangkut keselamatan masyarakat,” ucapnya.
Agus berpendapat, bahwa dirinya merasa bangga atas gagasan dan ide program yang dicetuskan Lurah Umbul Tengah.
“Ini kali pertama di Kota Serang Damkar diundang oleh masyarakat khususnya warga Umbul Tengah yang diinisiasi oleh pak Lurah Umbul Tengah. Dan ini membuat saya bangga karena Lurah Umbul Tengah yang perhatian terhadap warganya dan masyarakat yang antusias mengikuti pelatihan ini,” ujar Agus.
Selain itu, Agus menghimbau kepada masyarakat untuk tidak sungkan mengeluarkan uang banyak untuk membeli peralatan penting seperti kabel listrik dan regulator gas. Karena barang-barang yang di bawah Standar Nasional Indonesia (SNI) sangat murah namun tidak menjamin keselamatan masyarakat.
“Jangan membeli peralatan seperti kabel dan kabel regulator gas yang tidak standar nasional Indonesia, karena ini penyebabnya kebakaran yang disebabkan konsleting listrik dan kebocoran gas, walaupun mahal tapi ini bisa meminimalisir musibah kebakaran,” imbuhnya. (*/Ocit)