Gandeng Dindikbud Kota Serang, PWI Gelar Literasi Media dan Banten Journalist Training Camp
SERANG – Guna meningkatkan kemampuan dan mengkomunikasikan informasi dalam berbagai bentuk media dibidang pendidikan, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Banten bekerjasama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Serang menggelar Literasi Media yang diikuti Kepala Sekolah dan Guru di Kota Serang, sekaligus melaksanakan Banten Journalist Training Camp (BJTC) yang diikuti para mahasiswa di Taman Wisata MBS, Curug, Kota Serang. Kamis, (05/12/2024).
Dalam pembukaan turut hadir, Ketua Umum PWI Pusat Zulmansyah Sekedang, Ketua Umum PWI Pusat Firdaus, Wakil Walikota Serang Terpilih Nur Agus Aulia, Ketua PWI Banten Rian Nopandra, Ketua SMSI Banten Lesman Bangun, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan TB M Suherman, Pengurus PWI Banten serta Ketua PWI Kabupaten/Kota se-Banten.
Dalam sambutannya, Ketua PWI Banten, Rian Nopandra mengapresiasi Pemerintah Kota Serang melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan yang selalu bersinergi dengan PWI.
“Ini yang ketiga kalinya literasi media dilaksanakan yang bekerjasama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Serang, kami ucapkan terimakasih sudah mempercayai kami sebagai mitra,” ungkapnya.
“Dalam literasi ini, kami ingin berbagi ilmu bagaimana perkembangan dunia jurnalistik saat ini, bagaimana kode etik jurnalistik yang dapat diimplementasikan di dunia pendidikan,” imbuh pria yang akrab disapa Opan ini.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Serang, TB M Suherman dalam sambutannya sekaligus membuka acara mengucap rasa syukur terlaksananya literasi media yang diisi oleh narasumber yang sangat ahli di bidangnya.
“Alhamdulillah kita dipertemukan dengan literasi media yang ahli di bidangnya, terimakasih sudah menghadirkan narasumber Ketua PWI Pusatnya langsung. PWI di mata kami adalah wartawan yang profesional dan mitra yang berbagi ilmu,” ucapnya.
Lanjut Suherman, literasi media ini untuk membekali kepala sekolah dan guru saat menghadapi oknum wartawan. Pasalnya, salah satu masalah di sekolah adalah menghadapi oknum wartawan.
“Dengan materi yang disampaikan, ibu dan bapak guru dapat menghadapi dan menjawab oknum wartawan. Sehingga sekolah menjadi nyaman dan tentram,” pungkasnya. (*/Red)