Gelar Safari Ramadhan di Tengah PSU, Pemkab Serang Dikecam Mahasiswa

SERANG – Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PC PMII) Kabupaten Serang mengecam kebijakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang yang tetap menggelar Safari Ramadan di tengah situasi efisiensi anggaran dan persiapan Pemilihan Suara Ulang (PSU) Pilkada Kabupaten Serang.
PC PMII menilai keputusan tersebut menunjukkan ketidakseriusan Pemkab dalam mengelola anggaran serta mempertanyakan prioritas kebijakan yang diambil.
Di tengah kondisi keuangan yang sedang dihemat, kegiatan seremonial seperti Safari Ramadan dianggap bisa ditunda atau bahkan ditiadakan.
Ketua Umum PC PMII Kabupaten Serang, Nurhidayat, menyebut Pemkab Serang gagal memahami urgensi dan prioritas penggunaan anggaran dalam situasi krusial seperti sekarang.
“Kami mempertanyakan bagaimana mungkin Pemkab Serang berbicara soal efisiensi anggaran, sementara mereka tetap menggelar Safari Ramadan yang jelas membutuhkan biaya besar? Jangan sampai ini hanya menjadi ajang pencitraan pejabat di tengah kondisi daerah yang membutuhkan pengelolaan keuangan lebih bijak,” tegas Nurhidayat, Kamis (6/3/2025)

Kabupaten Serang saat ini tengah bersiap menghadapi PSU Pilkada sebagai konsekuensi dari putusan Mahkamah Konstitusi (MK).
Dirinya mengungkapkan PSU bukan sekadar pemungutan suara ulang, tetapi merupakan ujian bagi demokrasi di Kabupaten Serang.
“Pelaksanaan PSU membutuhkan kesiapan anggaran, infrastruktur, serta sosialisasi yang masif agar berjalan jujur, adil, dan transparan. Nurhidayat mempertanyakan apakah Pemkab Serang sudah memastikan anggaran PSU telah dialokasikan dengan cukup dan tepat sasaran.” ujar Nurhidayat.

Daripada menghabiskan anggaran untuk Safari Ramadan, PC PMII Kabupaten Serang menilai Pemkab seharusnya lebih memprioritaskan Sosialisasi PSU kepada masyarakat untuk memastikan partisipasi pemilih tetap tinggi.
Transparansi anggaran PSU, termasuk biaya penyelenggaraan, pengawasan, dan distribusi logistik pemilu.
PC PMII menduga Safari Ramadan ini hanya menjadi ajang pencitraan dan mungkin dimanfaatkan untuk mendulang simpati menjelang PSU.
Menurut Nurhidayat, seharusnya Pemkab lebih kreatif dalam menyelenggarakan kegiatan Ramadan tanpa membebani anggaran daerah.
“Contohnya dengan Mengoptimalkan masjid-masjid setempat tanpa perlu menggelar acara besar-besaran serta memanfaatkan media digital untuk dakwah dan kajian Ramadan secara hemat anggaran.” ucapnya.
PC PMII menegaskan, jika Pemkab Serang tetap melanjutkan Safari Ramadan tanpa transparansi anggaran yang jelas, pihaknya siap melakukan aksi dan mengajak masyarakat mengawasi pemerintahan.
“Jika Pemkab Serang tetap nekat melanjutkan pemborosan ini tanpa transparansi, maka kami siap melakukan aksi dan mengajak masyarakat untuk turut serta mengawasi jalannya pemerintahan di Kabupaten Serang. Rakyat sudah cukup lelah dengan janji-janji manis tanpa realisasi,” tutup Nurhidayat.
PC PMII Kabupaten Serang mengajak seluruh elemen masyarakat, mahasiswa, dan pemuda untuk turut serta mengawal kebijakan ini.
“Kabupaten Serang membutuhkan pemimpin yang transparan, adil, dan berpihak kepada rakyat, bukan yang sekadar sibuk membangun citra di tengah krisis nyata.” tandasnya. (*/Fachrul)
