SERANG – Sampah memang menjadi polemik di masyarakat saat ini. Persoalan mengenai sampah pun seringkali menjadi bahasan pemerintah serta warga. Karena intensitas sampah yang terus meningkat dapat berdampak pada kondisi lingkungan yang menjadi tidak kondusif kerana terjadi pencemaran lingkungan sehingga akan mengganggu kenyamanan masyarakat.
Diketahui, Indonesia menduduki posisi kedua penyumbang sampah plastik ke setelah Tiongkok, disusul oleh Filipina, Vietnam dan Sri Lanka, berdasarkan hasil riset yang telah dilakukan oleh Jenna R Jambeck dan teman-temannya (publikasi di www.sciencemag.org)
Tidak terkecuali di Provinsi Banten, kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan masih sangat kurang. Berbagai persoalan mulai dari membuang sampah tidak pada tempatnya hingga pemborosan penggunaan plastik yang kemudian jadi sampah yang sulit terurai masih menjadi persoalan besar.
“Kemarin saya bertemu dengan Presiden yang mengutarakan semangatnya untui melakukan upaya perbaikan termasuk masalah sampah, karena menjadi masalah besar di Indonesia Khususnya wilayah perkotaan,” ucap Gubernur Banten, Wahidin Halim (WH), Rabu (17/7/2019), saat menggelar apel Hari Kesadaran Nasional di Lapangan Setda KP3B, Curug, Kota Serang.
Diakui WH, Provinsi Banten yang letaknya berdekatan dengan Ibukota (Jakarta -red) dan memiliki perkotaan yang padat penduduk dan industri, sehingga menjadikan beban sampah sangat besar dan membutuhkan biaya pengelolaan yang cukup banyak.
“Pemerintah Daerah bahkan harus menyediakan ratusan milyar untuk mengelola sampah dalam setahun dan memerlukan biaya Rp. 2,2 triliun apabila harus membeli alat pemusnah sampah,” ujarnya.
WH pun mengungkapkan keprihatinnganya terhadap kondisi lingkungan di Ibukota Provinsi Banten yakni Kota Serang yang dinilainya masih jauh dari program K3 (kebersihan, ketertiban dan keindahan).
“Sepanjang jalan perkotaan yang seharusnya ramah dan nyaman, namun justru terlihat jorok dan tidak beradab,” ungkapnya.
Ia pun meminta agar Dinas Lingkungan Hidup Kota Serang dan pihak terkait serta masyarakat untuk lebih peduli dan sadar akan kebersihan lingkungan agar terciptanya kondisi yang nyaman bagi semua orang.
Bukan hanya itu, WH pun menghimbau kepada seluruh ASN dan pegawai yang ada dilingkup Provinsi Banten untuk menyadari tugas dan perannya sebagai pelayan masyarakat termasuk berperan aktif dalam menjaga kelestarian lingkungan terutama dilingkungan sekitar. Dan akan memberikan tindakan bagi para ASN atau pegawai yang kedapatan membuang sampah sembarang.
“Sampah plastik jangan dibuang sembarangan. Tanpa sadar, banyak puntung rokok, pegawai merokok disembarang tempat nanti catat dan laporkan ke saya, khususnya ibu-ibu nih. Dosa itu (merokok) Bapak-bapak, kalau ada yang hamil, ngerokok bukan ditempat yang sudah disiapkan, maka itu dosa besar,” himbaunya.
Untuk itu, WH berharap peringatan Hari Kesadaran Nasional yang diperingati setiap tanggal 17 disetiap bulan dijadikan momentum bagi seluruh masyarakat untuk terus menumbuhkan dan memupuk kesadaran dalam menjaga lingkungan. Mengingat seriusnya dampak dari pencemaran dan kerusakan lingkungan terhadap kehidupan masyarakat. (*/Red)